Penangkapannya menjadi berita utama di media Thailand dan Indonesia, mengundang rasa penasaran masyarakat mengenai latar belakang dan alasan di balik tindakan ilegalnya.
Skema Penipuan Investasi yang dilakukan Nutty
Pada tahun 2022, Nutty meluncurkan skema investasi valas yang menjanjikan keuntungan besar kepada para pengikutnya.
Skema ini ternyata hanya janji palsu, dan banyak pengikut yang tertipu.
Diperkirakan lebih dari 6.000 orang menjadi korban, dengan total kerugian mencapai 2 miliar baht atau setara dengan sekitar Rp 927 miliar.
Setelah penipuan terungkap, Nutty, ibunya, dan sekretarisnya menghilang dari Thailand dan diduga menyebrang ke Malaysia sebelum akhirnya memasuki Indonesia secara ilegal.
Pihak kepolisian Thailand melaporkan bahwa mereka telah menyita aset Nutty senilai 16 juta baht (sekitar Rp 7 miliar) dan saat ini sedang menyelidiki jejak uang lainnya.
Penegak hukum di Thailand telah mengeluarkan 13 surat perintah penangkapan terhadapnya sebelum ia berhasil ditangkap oleh pihak imigrasi Indonesia.
Penangkapannya di Indonesia merupakan langkah penting dalam proses penegakan hukum terhadap penipuan investasi yang telah merugikan banyak orang.
Dampak dan Tanggapan Publik
Kasus Natthamon Khongchak telah menjadi pembicaraan hangat di media sosial.
BACA JUGA:Fenomena Hujan Es dan Angin Kencang Guncang Puspahiang Tasikmalaya
Banyak orang mengecam tindakan penipuan yang dilakukan oleh Nutty dan menekankan pentingnya kewaspadaan terhadap skema investasi yang menjanjikan keuntungan yang tidak realistis.
Selain itu, penangkapan Nutty di luar negeri menunjukkan bahwa hukum dapat menjangkau pelaku kejahatan meskipun mereka mencoba bersembunyi di negara lain.