Penelitian menunjukkan bahwa pria lebih rentan sejak mereka masih dalam kandungan.
Bayi laki-laki memiliki risiko 20% lebih tinggi untuk meninggal dalam kandungan dibandingkan dengan bayi perempuan. Risiko ini berlanjut hingga masa kanak-kanak dan dewasa.
Pengaruh Hormon Terhadap Harapan Hidup
Hormon testosteron memainkan peran penting dalam perbedaan harapan hidup antara pria dan wanita.
Studi menunjukkan bahwa hormon ini dapat meningkatkan risiko berbagai penyakit dan masalah kesehatan.
BACA JUGA:Inilah Rahasia Panjang Umur Penduduk di Negara Zona Biru, Ada yang Mencapai 100 Tahun
Pengaruh Gaya Hidup dan Budaya
Selain faktor genetika dan hormon, alasan mengapa wanita lebih panjang umur daripada laki-laki selanjutnya adalah gaya hidup dan budaya juga berperan penting dalam perbedaan harapan hidup antara pria dan wanita.
Di Rusia, misalnya, budaya minum alkohol dan merokok secara berlebihan telah dianggap sebagai faktor utama yang menyebabkan kesenjangan harapan hidup yang signifikan antara pria dan wanita.
Budaya yang mendukung kebiasaan merokok dan konsumsi alkohol tinggi berpotensi menyebabkan peningkatan risiko kesehatan pada pria.
Namun, penting untuk dicatat bahwa budaya dapat berubah, dan dengan perubahan tersebut, kedua jenis kelamin dapat memperbaiki kesehatan mereka dan memperpanjang umur mereka.
BACA JUGA:Mengelola Keuangan di Usia 40an, Cara Terhindar dari Krisis Finansial
Kemajuan dalam Pengobatan dan Harapan untuk Masa Depan
Kemajuan dalam bidang medis juga berpotensi mempersempit kesenjangan harapan hidup antara pria dan wanita.
Dengan adanya inovasi dalam pengobatan penyakit dan peningkatan kesadaran kesehatan, diharapkan kedua jenis kelamin dapat hidup lebih sehat dan lebih lama.
Secara keseluruhan, perbedaan harapan hidup antara wanita dan pria disebabkan oleh berbagai faktor, termasuk genetika, hormon, dan gaya hidup.