TASIKMALAYA, RADARTASIK.COM - Di sudut Kampung Cibungkul, RT 4 RW 12, Kelurahan Sukamaju Kaler, Kecamatan Indihiang, Kota Tasikmalaya, warga merayakan HUT Ke-79 Republik Indonesia dengan cara unik dan penuh kreativitas.
Mereka tidak sekadar memasang bendera atau pernak-pernik khas kemerdekaan, tetapi menciptakan sebuah karya seni yang mengesankan, Patung Garuda Emas dari daun pisang kering (kararas).
Pembuatan patung ini bukan sekadar proyek seni biasa. Dengan semangat gotong royong, 35 warga bekerja sama selama dua minggu untuk merangkai daun pisang kering, kawat, dan bambu menjadi patung seberat 70 kilogram.
Hasilnya adalah sebuah patung Garuda yang megah, berdiri kokoh di pintu masuk kampung, menjadi simbol kebanggaan dan semangat kemerdekaan.
BACA JUGA:Beri Keistimewaan, BRI Hadirkan Program Spesial MDR 0 Persen Bagi Merchant
“Patung Burung Garuda ini sepenuhnya dibuat dari bahan-bahan alami, seperti kararas, kawat, dan bambu. Dana pembuatannya juga murni dari hasil udunan warga RT 4 RW 12,” ujar Jono, Ketua RT 4, kemarin Rabu, 14 Agustus 2024.
Selain patung Garuda, warga juga mempercantik sepanjang jalan dengan hiasan-hiasan berbahan daur ulang yang didominasi warna-warna emas dan bebatuan, menciptakan kesan gurun yang eksotis.
Ide ini lahir dari diskusi warga pada pertengahan Juli 2024. Selain untuk meminimalisasi sampah organik, proyek ini juga bertujuan mempererat kekompakan warga melalui budaya gotong royong.
“Harapannya, semangat gotong royong ini bisa semakin memperkuat persatuan warga, sambil kita terus menghormati jasa para pahlawan yang telah berjuang demi kemerdekaan,” pungkas Jono.
Warga Kampung Cibungkul telah memberikan contoh nyata bagaimana kreativitas dan semangat kebersamaan bisa menghasilkan karya yang tidak hanya indah, tetapi juga penuh makna, menyemarakkan peringatan kemerdekaan dengan cara yang berbeda.