JAKARTA — Masih rendahnya jumlah kepesertaan perusahaan dan tenaga yang bergabung BPJS Ketenagakerjaan mendapat sorotan dari anggota Komisi IX DPR RI Suir Syam. Pasalnya jumlah angkatan kerja di Indonesia terbilang cukup besar, justru kepesertaan BPJS Ketenagakerjaannya masih sangat rendah.
“Berdasarkan data yang diberikan, peserta aktif BP Jamsostek hanya 27,75 juta orang, dan yang tidak aktif sebanyak 20,85 juta orang dari 137 juta angkatan kerja Indonesia. Tentu dibandingkan dengan jumlah tenaga kerja Indonesia, kepesertaan BP Jamsostek dapat dibilang masih sangat jauh dari angka ketenagakerjaan Indonesia,” ujar anggota Komisi IX DPR RI Suir Syam nya, Selasa (30/03/21).
Suir Syam berharap BP Jamsostek lebih mampu mengupayakan program yang dapat merangkul kepesertaan tenaga kerja di Indonesia, agar di dalam pelaksanaannya program-program tersebut bisa dilaksanakan secara lebih komprehensif dan menyeluruh.
Politisi Fraksi Gerindra ini menginginkan BP Jamsostek harus benar-benar gencar dalam mendata dan merangkul para pekerja yang terdampak Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) di Indonesia akibat efek menurunnya omzet dari adanya pandemi Covid-19 ini.
“Setidaknya dengan Covid-19 yang berimbas PHK terhadap 3,5 juta pekerja Indonesia, namun berkaca dari program vokasi yang diadakan di tahun sebelumnya, BP Jamsostek hanya melakukan pelatihan kepada 3.444 orang. Saya kira jumlah ini sangat jauh dari apa yang seharusnya,” pungkasnya. (khf/red)