Cara Pengolahan Sampah, Kelompok 39 KKN-PPM Universitas Mercu Buana Yogyakarta Beri Edukasi dan Pelatihan

Senin 12-08-2024,21:12 WIB
Reporter : Tiko Heryanto
Editor : Tiko Heryanto

GUNUNG KIDUL, RADARTASIK.COM - Kelompok 39 KKN-PPM Universitas Mercu Buana Yogyakarta mengadakan program kerja ‘Edukasi serta Pelatihan Pemilahan dan Pengolahan Sampah’ di Padukuhan Pokdadap, Desa Dadapayu, Kecamatan Semanu, pada 28 Juli 2024 lalu.

Program kerja ‘Edukasi serta Pelatihan Pemilahan dan Pengolahan Sampah’ dianggap para mahasiswa dan mahasiswi sangat penting. Melalui program ini, mahasiswa dan mahasiswi kelompok 39 berharap dapat menciptakan lingkungan yang lebih bersih dan sehat serta meningkatkan kualitas hidup masyarakat setempat.

Hadirnya program tersebut disambut baik Lurah Dadapayu Nanang Arianja. Bahkan secara terang-terangan Lurah Dadapayu menyampaikan permasalahan sampah di desanya. 

Menurut Nanang, Padukuhan Pokdadap belum memiliki regulasi pengelolaan sampah. Akibatnya, sampah yang dominan bersumber dari rumah tangga itu bukannya dipilah, alih-alih malah dibakar. Tidak peduli sampah organik maupun anorganik, semuanya dibakar tanpa terkecuali.

BACA JUGA:Hasil Liga 1 2024-2025 Arema FC vs Dewa United Berakhir Imbang 0-0, Ada Insiden di Lapangan GWS Julian Guevara 

Fenomena tersebut disampaikan Lurah Dadapayu Nanang Arianja pada upacara pembukaan KKN-PPM Universitas Mercu Buana Yogyakarta. 

Kehadiran Kelompok 39 KKN-PPM Universitas Mercu Buana Yogyakarta dalam program kerja tersebut setidaknya akan memberikan solusi. Pada teknisnya, program kerja dibagi beberapa tahap dengan sasaran menumbuhkan kesadaran serta kekompakan seluruh elemen masyarakat.


Bersama Karang Taruna, Kelompok 39 KKN-PPM Universitas Mercu Buana Yogyakarta mengadakan program kerja ‘Edukasi serta Pelatihan Pemilahan dan Pengolahan Sampah’ di Padukuhan Pokdadap, Desa Dadapayu, Kecamatan Semanu, pada 28 Juli 2024 lalu-istimewa-

Tahap pertama dari program ini adalah memberikan edukasi kepada warga mengenai pentingnya pemilahan sampah dari sumbernya. Melalui sosialisasi, mahasiswa dan mahasiswi menyampaikan informasi mengenai jenis-jenis sampah, dampak terhadap lingkungan, serta cara-cara pemilahan sampah yang benar. 

Mereka berharap edukasi semacam ini membangun kesadaran dan partisipasi aktif masyarakat dalam menyelesaikan permasalahan lingkungan.

BACA JUGA:Manfaatkan KUR, Warung Soeka Sukses Kembangkan Usaha Jadi Bakery Favorit di Sumenep

Supono, selaku salah satu warga Dusun Pokdadap sangat mendukung program kerja ini. Dia menilai sangat positif karena membuat dusun menjadi lebih baik lagi.

“Dari saya pribadi program kerja ini sangat bagus sekali, karena kalau sampah plastik jika dibakar, kan bisa mengganggu kesehatan. Selain itu juga bisa membuat cuaca lebih panas,” ungkapnya. 

“Oleh karena itu saya sangat setuju kalau diadakan penampungan sampah daripada dibakar. Harapan saya ke depan semoga program kerja ini terus berlanjut sehingga dusun kami ini benar-benar bersih dari sampah dan udaranya segar karena yang bakar-bakar sampah berkurang,” tambah dia.

Setelah melakukan sosialisasi, Kelompok 39 pada tahap kedua membagikan trash bag secara gratis kepada seluruh warga Padukuhan Pokdadap. Trash bag tersebut untuk memudahkan dalam memulai pemilahan sampah di rumah masing-masing warga. 

Kategori :