GARUT, RADARTASIK.COM - Dalam upaya mitigasi bencana alam, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Garut mengadakan Apel Kesiapsiagaan Bencana di Lapang Setda, Kecamatan Tarogong Kidul, Kabupaten Garut, Kamis 1 Agustus 2024.
Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Garut, Aah Anwar Saepulloh, mengungkapkan bahwa kegiatan ini digelar setelah menerima surat dari BMKG terkait prediksi kemarau selama dua bulan ke depan.
"Ini adalah langkah kewaspadaan dan kesiapsiagaan untuk mengajak masyarakat agar turut siap siaga," ujarnya.
Aah menekankan pentingnya antisipasi agar masyarakat tidak panik dan mengalami kekurangan seperti tahun-tahun sebelumnya saat menghadapi bencana kekeringan.
BACA JUGA:Tren Belanja Daring di Era Social Commerce: Pilihan Gen Z Kota Tasikmalaya dan Tantangan FOMO
"Kami mengajak seluruh elemen, termasuk perangkat daerah dan relawan kebencanaan, untuk bersama-sama siap siaga menghadapi bencana kekeringan," katanya.
Menurut Aah, tanggung jawab menghadapi bencana ini tidak hanya diemban oleh BPBD, melainkan menjadi tanggung jawab bersama. BPBD telah menerima laporan dari beberapa kecamatan yang mengalami kekeringan ringan, seperti Kecamatan Cibalong, Cigedug, Selaawi, dan Malangbong.
"Namun, masih ada air di beberapa titik sehingga tidak diperlukan pengiriman langsung dari BPBD," bebernya.
BPBD saat ini menunggu kelayakan pengiriman bantuan, yang harus dilakukan secara tepat dan disiapkan untuk keadaan darurat.
BACA JUGA:Ini Kriteria Pasangan Ivan Dicksan di Pilkada 2024 Kota Tasikmalaya, Siapa ya?
Aah menyebut bahwa pada tahun lalu, ada sekitar 27 kecamatan yang mengalami kekeringan, dengan 191 desa dari total 442 desa terdampak.
"Namun, sekarang masih ada hujan di beberapa tempat," tambahnya.
Penjabat Bupati Garut, Barnas Adjidin, menekankan bahwa musim hujan dan kemarau tidak dapat diprediksi dengan pasti.
Oleh karena itu, seluruh elemen harus mempersiapkan diri dan waspada terhadap bencana seperti longsor, banjir, dan kekeringan.