Ini memungkinkan komunikasi global yang lebih mudah dan cepat.
Namun, dengan munculnya teknologi lain seperti telepon dan internet, peran telegraf mulai tergeser.
Meskipun begitu, sejarah telegraf tetap menjadi tonggak penting dalam perkembangan teknologi komunikasi.
Inovasi Morse dalam telegraf juga memberikan landasan bagi pengembangan teknologi komunikasi modern yang kita nikmati saat ini.
Masuknya Telegraf Ke Hindia Belanda
Masuknya telegraf ke Indonesia (Hindia Belanda) merupakan bagian dari perkembangan teknologi komunikasi di wilayah ini.
Pada tahun 1856, Hindia Belanda memperkenalkan layanan telegraf pertamanya dengan menghubungkan Batavia (sekarang Jakarta) dengan Buitenzorg (Bogor)
Pada tahun 1857 jaringan telegraf dibuat untuk wilayah Batavia - Surabaya dengan melewati Semarang dan Ambarawa.
BACA JUGA: Besok Malam Tabligh Akbar Ustadz Adi Hidayat di Halaman Bale Kota Tasikmalaya
Jaringan telegraf setelah itu bisa digunakan untuk kepentingan umum.
Kabel telegraf bawah laut pertama di Hindia Belanda diletakkan pada jalur Batavia - Singapura, memungkinkan komunikasi cepat antara pulau Jawa dan luar negeri.
Itu terjadi pada tahun 1859 dan pada akhir abad ke-19, banyak jaringan telegraf yang dibangun di kota-kota penting di Jawa, Bali dan Makassar, membantu menghubungkan pulau-pulau dan kota-kota di Hindia Belanda.
Pada masa itu, telegraf menjadi alat vital dalam memfasilitasi administrasi kolonial, mengirim berita dan melaporkan kejadian-kejadian penting.
BACA JUGA: Pelayanan Kesehatan di RSUD Pandega Kabupaten Pangandaran Sering Dikeluhkan Masyarakat, kenapa?
Penggunaan telegraf elektrik terus berlangsung sampai akhirnya sekitar tahun 1930-an, pemerintah kolonial Belanda beralih ke telegraf radio.
Sejarah masuknya telegraf ke Hindia Belanda adalah bagian dari transformasi komunikasi yang membawa dampak besar bagi perkembangan teknologi komunikasi di wilayah Nusantara.