TASIKMALAYA, RADARTASIK.COM - Kepala Pelaksana (Kalak) BPBD dan Damkar Kota Tasikmalaya, Ucu Anwar Surahman mengatakan, isu personel Damkar akan 'geruduk' Bale Kota Tasikmalaya, tidak akan terjadi.
Hal itu disampaikannya usai jajaran Pemerintah Kota Tasikmalaya bertandang ke kantor Damkar di Eks Depo Pasar Ikan, Kelurahan Sukarindik, Kecamatan Bungursari, kemarin Rabu 19 Juni 2024.
Ucu menyebut reaksi anak buahnya itu muncul lantaran banyaknya pertanyaan yang tidak terjawab. Sebab ke berbagai dinas terkait diajukan pertanyaan nasib pembangunan tetapi tidak membuahkan hasil.
"Nanya ke berbagai OPD soal pembangunan kantor Damkar ini jawabannya selalu bersilang, sehingga itu yang membuat mereka mencapai titik kulminasi tertentu," katanya.
BACA JUGA:Fantastis! Setoran BRI ke Kas Negara Tembus Rp192,06 Triliun
Sehingga, ajuan audiensi hingga seruan bereaksi datangi kantor Wali Kota Tasikmalaya itu, disebutnya sebagai reaksi lumrah.
"Jadi akumulasi kecewanya muncul dengan kalimat-kalimat, bahwa akan audiensi, akan tanggalkan baju, dan sebagainya," terang Ucu.
Ia pun menegaskan bahwa Damkar sebagai bagian dari BPBD Kota Tasikmalaya, akan satu komando dalam hal apapun.
"Sebetulnya, di hati mereka tidak seperti itu, dan yang pasti Damkar satu komando, komandonya tetap saya pegang. Tidak ada yang disebut dengan mengabaikan loyalitas. Mereka tetap loyal, sebab mereka punya korsa," tegasnya.
BACA JUGA:Mobil Anggota DPRD Kabupaten Tasikmalaya Masuk Jurang Sedalam 8 Meter, Begini Kronologinya
Di samping itu, Ucu menerangkan bahwa diskusi antara DKPPP dengan BPBD sempat terjadi di BPKAD beberapa bulan yang lalu. Namun, pembahasan penetapan lokasi masih jadi masalah yang belum disepakati.
"Pernah, yang hadir bukan pak kadis. Sekdisnya hadir. Saya tidak mau berdebat tentang boleh atau tidaknya (di Depo Ikan). Saya sebagai penerima manfaat," beber Ucu.
Selepas itu, pembahasan tidak pernah dibuka kembali. Hingga kini, opsi penetapan lokasi menjadi melebar ke tiga wilayah yang ditawarkan.
Alih-alih akan mendirikan bangunan kantor Damkar, yang selama ini dinilai sudah strategis secara perencanaan dan perhitungan BPBD Kota Tasikmalaya.
BACA JUGA:Waduh! Sebanyak 781 Warga Kabupaten Tasikmalaya Terinfeksi HIV/AIDS