TASIK - Perum Perhutani Kesatuan Pemangkuan Hutan (KPH) Tasikmalaya mengikuti pelaksanaan Hari Jadi Perhutani yang ke-60 tahun, dengan mengusung tema Semangat Bersatu untuk Bangkit dan Tumbuh secara virtual di aula Kantor Perhutani, Senin (29/03/21).
Administratur KPH Tasikmalaya, Benny Suko Triatmoko mengungkapkan, hari jadi ke 60 Perhutani Tasikmalaya tetap melaksanakan kegiatan sesuai Rencana Kerja Anggaran Perusahaan (RKAP), sehingga apa yang direncankan dapat terelaisasikan dengan baik.
"Di masa pandemi covid-19 ini ada dampak sektor pariwisata. Tapi awal tahun 2021 alhamdulillah ada wisata yang dapat dibuka atas rekomendasi dari tim covid-19, sehingaa pendapatan wisata sampai bulan maret bisa 150 persen dari Rencana Operasional," ujarnya.
Sampai akhir tahun, Benny berharap target bisa dicapai, kemudian untuk kayu menjadi icon bisnis Perhutani alhamdulillah bisa tercapai dari Rencana Operasional.
Tantangan di masa pandemi ini, lanjut Benny, adanya batasan-batasan. Namun pada pelaksanaannya, tetap mengupayakan protokol kesehatan sehingga kerja lapangan sampai saat ini belum ada yang terkena dampak covid-19.
"Intinya Perhutani harus bangkit dan tumbuh, kita lakukan sebaik-baiknya dalam pengelolaan hutan agar dapat bermanfaat dan mensejahterakan masyarakat," ucapnya.
Ketua Serikat Karyawan DPD Tasikmalaya, Uu Wahyudin menghimbau kepada rekan-rekan karyawan di lapangan untuk meningkatkan semangat kerja agar lebih aktif untuk kejayaan perhutani.
"Perhutani punya andil besar untuk kehidupan. Harapan kita kepada pemerintah dengan semangat kami perum perhutani untuk menghijaukan hutan, ada perhatian dari pemerintah untuk mendukung dari berbagai hal baik regulasi, sarana dan prasarana," kata dia.
Uu pun berharap, sesuai dengan tema semangat bersatu untuk bangkit dan tumbuh dari segala lini berkaitan dengan berbagai kegaitan perusahaan bidang kehutanan. Baik wisata sektor perkayuan dan getah pinus, sehingga dapat memompa semangat untuk lebih produktif.
"Andalan kita dari kayu, dari sadapan getah, daun kayu putih, wisata dan Hasil Hutan Bukan Kayu (HHBK)," ucap dia. (obi/radartasik.com)