Di balik peran antagonis yang sering diperankan dalam sinetron, artis Adipura Prabahaswara merupakan sosok pria agamis. Dia meyakini dan kerap membuktikan Alquran membawa kebahagiaan sebagai pedoman hidup.
Senin sore (29/3/2021), pria kelahiran 1969 itu berbagi pengalaman dan motivasi dengan karyawan Radar Tasikmalaya Group. Selain itu, dia pun memberi pencerahan terkait ajaran Islam yang dipelajarinya dari Alquran.
Menurut Adipura, sengsara secara finansial di dunia demi kebahagiaan di akhirat bukan hal yang salah. Tetapi akan lebih baik, jika bisa menjalani kebahagiaan di dunia dan akhirat.
Maka dari itu, Adipura ingin menyebarkan stigma bahwa mengamalkan ajaran Islam tidak akan membuat hidup susah. Karena Allah SWT bukan hanya menciptakan surga di akhirat saja, namun juga di dunia yaitu kebahagiaan.
Adipura menjelaskan hal itu sudah dia buktikan ketika istrinya ingin membeli sebuah rumah. Dia yakin jika seseorang membantu membangun masjid, maka akan membangunkan rumah di surga (di akhirat ataupun di dunia, Red). “Uang untuk DP (uang muka) rumah saya berikan ke (pengurus) masjid,” terangnya.
Beberapa bulan pertama tentu Adipura pun gamang karena ditanyai terus istrinya, bahkan dia sampai jual dispenser untuk menutupi kebutuhan hidup yang saat itu sedang krisis moneter.
Namun tidak disangka, dia ditawari job film dari Malaysia dengan penghasilan yang tidak sedikit. “Pulang dari Malaysia langsung ajak istri ke rumah yang dia inginkan,” jelasnya.
Dalam kebingungannya mencari biaya, dia pun mendapatkan beberapa job main sinetron. Hasilnya, biaya kuliah anaknya bisa teratasi. “Karena Allah SWT menitipkan anak kepada kita sudah dengan rezekinya,” kata dia.
Maka dari itu, Adipura mengajak agar tidak ragu dalam bersedekah, bahkan ketika kita sedang menginginkan sesuatu. Rasa galau dan dilematis merupakan hal manusiawi, namun bukan berarti melunturkan keyakinan pada janji Allah SWT.
”Jangankan manusia biasa, Nabi pun punya rasa gamang ketika mendapatkan perintah Allah SWT khususnya berkaitan dengan pengorbanan. Seperti halnya Nabi Ibrahim yang diperintahkan untuk menyembelih Ismail, anak yang sangat dicintainya. Apakah Nabi Ibrahim langsung dengan mudah melaksanakannya, tentu beliau juga mengalami kebimbangan tapi bukan berarti tidak yakin,” tuturnya.
Adipura bisa dengan mantap mengajak umat untuk mempelajari dan mengamalkan Alquran, karena sudah mengalami sendiri hal itu membawa mampu kebahagiaan. Sehingga penuturan yang dia ungkapkan bisa lebih meyakinkan. “Akan beda kita menjadi penyampai kalau kita tidak melakukan dan mengalaminya sendiri,” ujarnya.