Salah satu keistimewaan sepertiga malam terakhir adalah apa yang disabdakan oleh Rasulullah SAW dalam sebuah hadits berikut ini:
"Rabb kita tabaroka wa ta’ala turun setiap malam ke langit dunia hingga tersisa sepertiga malam terakhir, lalu Dia berkata: ‘Siapa yang berdoa pada-Ku, aku akan memperkenankan doanya. Siapa yang meminta pada-Ku, pasti akan Kuberi. Dan siapa yang meminta ampun pada-Ku, pasti akan Kuampuni’.” (HR. Bukhari dan Muslim)
Keistimewaan dan keutamaan yang ada pada waktu sepertiga malam terakhir ini merupakan berkah yang terkandung di dalamnya.
Pengetahuan tentang hakikat keberkahan sepertiga malam terakhir adalah karunia dari Allah, sebab tidak semua orang diberikan karunia tersebut.
2. Mohon agar hati diterangi dengan cahaya Allah
Hati yang diterangi dengan cahaya Allah adalah hati yang mendapat petunjuk, cahaya Allah sendiri sering dimaknai sebagai iman.
Allah Ta'ala berfirman:
“Allah Pelindung orang-orang yang beriman, Dia mengeluarkan mereka dari kegelapan (kekafiran) kepada cahaya (Iman). Dan orang-orang yang kafir, pelindung-pelindungnya ialah setan, yang mengeluarkan mereka daripada cahaya kepada kegelapan (kekafiran). Mereka itu adalah penghuni neraka; mereka kekal di dalamnya”. (QS. Al-Baqarah: 257).
Dengab demikian, permohonan kedua dalam doa ramadhan hari ke 18 ini memiliki makna yang sama dengan doa meminta diberi petunjuk atau hidayah
3. Memohon agar seluruh anggota tubuh mengikuti cahaya Allah
Hati memiliki kemampuan untuk menggerakkan anggota tubuh, saat hati berkeinginan untuk senyum maka bibir akan bergerak menyunggingkan sebuh senyuman.
Karena itu, akhlak yang sebagian besar diwujudkan oleh anggota badan, sumbernya berasal dari hati. Rasuluklah saw bersabda:
“Ingatlah bahwa di dalam jasad itu ada segumpal daging. Jika ia baik, maka baik pula seluruh jasad. Jika ia rusak, maka rusak pula seluruh jasad. Ketahuilah bahwa ia adalah hati” (HR. Bukhari dan Muslim).
Pada permohonan sebelumnya, kita berdoa agar hati diterangi cahaya Allah, yaitu keimanan.
Maka hati yang diterangi oleh petunjuk berupa keimanan akan menjadi sumber kekuatan seluruh anggota tubuh untuk bergerak dan mengeluarkan pancaran cahaya Allah.
Inilah makna bahwa anggota tubuh mengikuti cahaya-Nya, yaitu menjadikan cahaya iman di dalam hati sebagai spirit untuk bergerak, dan apa yang diperbuat oleh anggota tubuh turut memancarkan cahaya tersebut.