"Ya Tuhan kami, kami telah menzolimi diri kami sendiri, dan jika Engkau tidak mengampuni kami dan memberi rahmat kepada kami, niscaya pastilah kami termasuk orang-orang yang merugi".
Perbuatan dosa yang dalam Al-Quran juga disebut dengan menzolimi diri sendiri, tentu berkemungkinan untuk membuat pelakunya menjadi terhina, baik dalam pandangan Allah maupaun pandangan manusia.
Untuk itu sudah sepantasnya kita berdoa agar Allah tidak menjadikan kita terhina karena perbuatan dosa dan maksiat.
Dan kita juga berharap agar Allah berkenan menutupi aib-aib kita semua. Maka dari itu jauhi perbuatan dosa dan maksiat kepada Allah
Inilah yang terkandung dari permohonan pertama dalam doa ramadhan hari ke-6.
2. Permohonan kedua ini masih berhubungan dengan point pertama, bahwa setiap perbuatan dosa dan maksiat pasti akan mendapat balasannya.
Karena pada dasarnya semua amal perbuatan manusia, entah itu yang baik maupun yang buruk akan mendapat balasan yang setimpal.
Sebagaimana yang difirmankan oleh Allah dalam Quran Surat Al-Zalzalah ayat 7-8:
فَمَنْ يَّعْمَلْ مِثْقَالَ ذَرَّةٍ خَيْرًا يَّرَهٗۚ • وَمَنْ يَّعْمَلْ مِثْقَالَ ذَرَّةٍ شَرًّا يَّرَهٗ
Fa may ya'mal misqāla żarratin khairay yarah (7) Wa may ya'mal misqāla żarratin syarray yarah (8)
Barangsiapa yang mengerjakan kebaikan seberat dzarrahpun, niscaya dia akan melihat (balasan)nya (7) Dan barangsiapa yang mengerjakan kejahatan sebesar dzarrahpun, niscaya dia akan melihat (balasan)nya pula (8)
Hal ini merupakan bukti bahwa Allah Maha Adil terhadap makhluk-makhluk-Nya.
Amal baik akan diberi pahala dan amal buruk akan diberi hukuman.
Permohonan kedua dalam doa ramadhan hari ke 6 yang disebutkan di atas membuktikan kelemahan dan ketakberdayaan manusia di hadapan Allah Yang Maha Besar dan Maha Kuasa.
Istilah cambuk di sini sangat mungkin bermakna hukuman, manusia yang sadar pasti mengetahui bahwa dirinya tidak akan mampu menjalani hukuman atas perbuatan maksiatnya.