
Ini melengkapi perjalanan getir hidup Prabowo Subianto setelah diberhentikan dari militer.
BACA JUGA:KPPS dan Sekretariat PPS Tasikmalaya meninggal Dunia saat Penghitungan Pemilu 2024 Dapat Santunan
Kasus itulah yang terus menjadi peluru rival politiknya di setiap Pilpres.
Di Pilpres 2014 dan Pilpres 2019 status duda Prabowo Subianto menjadi sasaran pelemahan dari lawan politiknya.
‘Peluru’ kata-kata yang dilontarkan ke publik tentang calon presiden harus utuh keluarganya.
Sebab presiden itu panutan bagi keluarga-keluarga di Indonesia.
BACA JUGA:Tim Penakluk Persib Merangkak ke Papan Atas, Waspada Tim 4 Besar Liga 1 Posisinya Terancam
Bagaimana nanti kalau presiden tanpa ibu negara.
Termasuk dalam Pilpres 2024 di panggung debat Capres.
Masalah pelanggaran HAM dengan peristiwa penculikan mahasiswa jadi serangan lawan politiknya.
Kata Prabowo Subianto itu biasa setiap 5 tahun sekali selalu muncul.
BACA JUGA:Harga dan Spesifikasi Suzuki Jimny 5-Door yang Diluncurkan di IIMS 2024
Tetapi mental Prabowo Subianto sebagai orang yang matang digembleng dalam kemiliteran, mampu mengatur posisi bertahan.
Misalnya bertahan dengan ‘joget gemoy’ yang begitu populer itu.
Bertahan dengan kata-kata ‘sorry ye, sorry ye’ yang demikian viral.
Atau kata ‘omon-omon’ yang juga banyak ditirukan dengan beragam konten di berbagai media sosial.