Mourinho kemudian menceritakan pengalamannya melatih Chelsea, di mana kepribadiannya yang sangat temperamental dan terkadang merusak segalanya masih diingat oleh John Terry.
"John Terry tahu segalanya, dia mengingat semuanya. Salah satu hal yang saya katakan kepada para pemain di Roma sekarang adalah bahwa jika saya bersikap persis seperti yang saya lakukan di ruang ganti Chelsea, mereka tidak akan bermain," katanya.
"Karena ada saat-saat di mana saya merusak segalanya, menghancurkan kasur pijat hingga terlempar ke udara. Tetapi saya tahu bahwa anak-anak itu akan merusak segalanya saat mereka kembali ke lapangan," terangnya.
"Karakter seperti itu hanya bisa dihadapi oleh beberapa pemain. Jika Anda melakukannya dengan pemain yang salah, di babak kedua mereka bahkan mungkin tidak ingin mendapatkan bola, mereka saling bersembunyi," pungkas Mourinho.