KOTA TASIK - Curah hujan yang tinggi sejak Sabtu (27/03/21) sore hingga malam hari di sebagian wilayah Kota Tasik, membuat ratusan rumah warga, di wilayah pusat perkotaan terendam air banjir.
Air banjir itu berasal dari luapan air anak Sungai Citanduy dan Ciloseh.
Hal itu seperti yang terjadi di Buninagara, Kecamatan Cipedes, serta di Panyingkiran, Indihiang, Sabtu (27/03/21) malam sekira pukul 21.00 WIB.
Air luapan sungai itu di Panyingkiran, Indihiang, merendam dua kawasan rukun tetangga (RT), yaitu RT 01 dan 02, RW 09, Kampung Bobojong.
Selain di Kampung Bobojong, banjir juga merendam puluhan rumah di Jalan Buninagara 2 dan 3, Kelurahan Nagarasari, Kecamaten Cipeses.
Ketua RW 09 Aa Suhara mengatakan, banjir ini akibat meluapnya anak Sungai Citanduy dan Ciloseh.
Debit air besar dan pintu irigasi yang kecil membuat banjir merendam puluhan rumah warga.
"Ini kejadian kedua, setelah banjir pada 2019 lalu. Semua warga siaga pak. Karena di aliran Ciloseh banyak sekali rumah warga," paparnya kepada wartawan.
"Air tiba-tiba masuk ke dalam rumah. Warga sempat panik sekali, karena air masuk ke rumah. Ada beberapa warga yang mengungsi ke balai RW dulu," sambungnya.
Petugas BPBD Kota Tasik, Yanto Ibnu W menuturkan, hingga pukul 22.00 WIB pihaknya masih terus melakukan patroli ke beberapa titik yang kebanjiran karena tingginya curah hujan tadi sore.
"Air banjir ini karena dari tingginya debit air di Sungai Citanduy yang meluap ke rumah warga di Panyingkiran dan Nagarasi," tuturnya.
Beberapa wilayah lainnya berdasarkan informasi yang diterima pihaknya juga sama, seperti rekan dia yang sedang melakukan penanganan banjir di Garunggang.
"Sementara untuk data fiks belum kami terima, namun di tiap RW kan ada puluhan rumah yang terendam. Tadi kami sudah kordinasi dengan RT, RW dan Karang Taruna untuk melakukan pendataan rumah-rumah yang terkena banjir. Tafsiran ada ratusan rumah," jelasnya.
(rezza rizaldi)
Berikut Videonya:
Kategori :