“Saya seperti Costacurta, Maldini, seorang Milanista yang tumbuh di Milanello. Jadi itu sulit, karena mereka tidak pernah memaafkan saya,” akunya.
“Tetapi itu bisa dimaklumi, bahkan lebih saya sukai: mendukung klub adalah seperti ini. Itu yang membuat sepakbola berbeda. Atmosfer yang terasa di stadion, gairah, persaingan,” pungkasnya.
Balada Francesco Coco semakin lengkap karena di Inter Milan ia juga gagal untuk menjadi starter sebelum akhirnya memutuskan pensiun pada 1 September 2007 dan mencoba karir sebagai bintang TV.