Lembaga penyiaran paling berpengaruh di Inggris ini kemudian mengatakan bahwa Donnison salah dalam berspekulasi, namun dia tidak pernah secara langsung melibatkan pasukan Israel dalam serangan tersebut.
Dalam perkembangan terbaru, Gereja Ortodoks Yunani St. Porphyrios di Jalur Gaza rusak akibat serangan udara Israel dan setidaknya menewaskan dua orang.
Kementerian Luar Negeri Palestina menuduh pesawat tempur Israel yang harus bertanggung jawab atas bom di gereja gereja Ortodoks tertua di jalur Gaza, yang terletak di lingkungan Zaytoun.
Sedangkan Keuskupan Agung Ortodoks Yunani Yordania menyebutkan masih banyak korban yang tertimbun reruntuhan dan memastikan Uskup Agung Alexios selamat di halaman Facebooknya.
“Belum ada informasi yang cukup akurat dan tersedia, namun diperkirakan akan ada banyak martir,” terang Keuskupan Agung.
“Uskup Agung Alexios tampaknya telah ditemukan dan masih hidup, tapi kami tidak tahu apakah dia terluka,” lanjutnya.
“Bom menghantam dua aula gereja tempat para pengungsi, termasuk anak-anak dan bayi, sedang tidur. Saat ini, para penyintas sedang mencari korban lainnya di reruntuhan,” terangnya.
Gereja Ortodoks St Porphyrios merupakan gereja aktif tertua di Gaza yang dibangun pada abad ke-5 untuk menghormati santo eponymous dan didirikan pada pertengahan tahun 1100-an serta sempat mengalami renovasi selama Perang Salib pada tahun 1800-an.
Menariknya, Gereja Ortodoks tertua di jalur Gaza ini hanya berjarak sekitar 250 meter dari Rumah Sakit Al-Ahli yang menjadi sasaran pemboman Israel sebelumnya.