Sparepart asli disertai dengan garansi pemakaian yang dapat diklaim konsumen. Jika sparepart rusak dalam masa garansi, konsumen dapat mengajukan komplain dan mendapatkan penggantian yang baru.
3. Periksa stiker barcode pada spare part
Sparepart asli memiliki stiker barcode yang digunakan untuk memverifikasi keaslian produk. Jika barcode di-scan, maka akan muncul informasi yang mengonfirmasi bahwa itu adalah onderdil asli.
4. Amati label hologram pada kemasan spare part
BACA JUGA: Bobotoh Minta 5 Pemain Persib Ini Diperpanjang Kontraknya, 3 Pemain Asing dan 2 Pemain Timnas
Sparepart asli dilengkapi dengan label hologram yang memiliki kualitas tinggi, halus dan sangat jelas terlihat.
Jika label hologram pada kemasan terlihat pudar, tidak memiliki dimensi atau mudah lepas, itu bisa menjadi indikasi bahwa barang tersebut palsu.
Kardus pembungkus dan logo produk pada sparepart asli memiliki warna yang cerah. Sementara pada sparepart palsu cenderung tampak buram.
5. Perhatikan keragaman bentuk sparepart
BACA JUGA: Meski Menang di Leg Pertama, Bintang Persib Tegaskan Timnas Indonesia Tak Akan Bertahan Lawan Brunei
Sparepart palsu memiliki bentuk yang tidak rapi dan terbuat dari bahan material yang berbeda dengan sparepart orginal.
Penting untuk diingat bahwa penggunaan sparepart palsu dapat merusak bagian mobil dan memiliki daya tahan yang tidak dapat diprediksi, sehingga berpotensi membahayakan pengendara.
6. Periksa nomor seri atau part number
Sparepart asli memiliki nomor seri atau part number yang digunakan untuk mengidentifikasi keaslian.
Jika nomor seri pada sparepart tidak sesuai atau terlihat pudar dan cetakan nomor tidak tampak akurat, ini bisa menjadi tanda bahwa produk tersebut adalah sparepart palsu.