RADARTASIK.COM - Sarah Sidner Koresponden CNN minta maaf sebut pejuang Hamas bunuh anak-anak setelah tuduhannya tidak terbukti dan ia merasa dikibuli Israel.
Koresponden CNN, Sarah Sidner sebelumnya melaporkan cerita bahwa pejuang Hamas melakukan tindakan yang sangat kejam dengan memenggal kepala anak-anak yang tak berdosa saat menyerang Israel.
Ia mengakui cerita tersebut didapatkan dari tentara Israel dan juga membenarkan bahwa kru filmnya telah disesatkan, dan menyebutkan dalam laporannya bahwa Hamas membantah tindakan tersebut.
Mengetahui tuduhannya terhadap Pejuang Hamas merupakan sebuah kebohongan, Sidner kemudian meminta maaf dengan menuliskannya di platform media sosial X.
"Kemarin, Kantor Perdana Menteri Israel mengatakan bahwa mereka mengkonfirmasi bahwa Hamas memenggal kepala anak-anak. Namun saat ini pihak berwenang Israel mengatakan mereka tidak dapat mengkonfirmasi informasi mengenai anak-anak yang dipenggal tersebut. Saya harus lebih berhati-hati dengan kata-kata saya di masa depan... dan saya minta maaf," kata Sarah Sidner.
Sebelumnya, banyak beredar kabar palsu bahwa pejuang Hamas memenggal anak-anak Israel selama melakukan operasi "Badai Al-Aqsa".
Seorang juru bicara Tentara Pertahanan Israel mengatakan kepada The Intercept dia tidak memiliki informasi apa pun untuk memastikan apa yang dipublikasikan di surat kabar Israel dan disebarkan di media sosial tentang "anggota Hamas yang memenggal kepala anak-anak," merupakan sebuah kebenaran.
Namun ia mengasumsikan bahwa hal ini terjadi dan laporan tersebut dapat dipercaya.
BACA JUGA:Ini yang Dilakukan Asisten Pelatih Persib agar Pemain Persib Mampu Bermain 90 Menit Full
Pejuang Hamas juga dituduh memperkosa banyak wanita Israel, dan Presiden AS, Joe Biden bahkan mengatakan para wanita Israel "diperkosa, diserang, dan dijadikan piala" dan membenarkan tuduhan pejuang Hamas memenggal kepala anak-anak.
Akibatnya, dua pejabat Gedung Putih buru-buru mencabut klaim Biden dan mengakui bahwa Presiden AS Joe Biden belum melihat gambar atau mengkonfirmasi laporan mengenai "teroris yang memenggal kepala anak-anak" di Israel.
Mereka menyatakan bahwa pernyataan Presiden AS Joe Biden mengenai hal ini didasarkan pada tuduhan pejabat Israel.
Menanggapi tuduhan tak berdasar ini, Brigade Al-Qassam melakukan aksi balasan yang menohok Joe Biden melalui sebuah klip video.
Pada Rabu, 11 Oktober malam, Brigade Al-Qassam menunjukkan video mereka membebaskan seorang wanita Israel dan dua anaknya setelah ditahan di Jalur Gaza selama berhari-hari.