Dampaknya mengejutkan banyak pihak. Termasuk partai koalisi Perubahan dan Perbaikan.
Demokrat memilih hengkang dari koalisi. Mencabut dukungan untuk Anies Baswedan karena dianggap sudah mengingkari.kesepakatan.
Berbeda dengan PKS, walau memprotes prosesnya tapi PKS setuju substansinya yaitu Muhaimin Iskandar sebagai bakal calon Wapres dari Anies Baswedan.
BACA JUGA:INI Perbandingan OVO Club dan OVO Premier, Mana yang Lebih Menguntungkan? Pengguna OVO Simak
PKS tampaknya lebih rasional melihat peta politik koalisi yang rapuh di Jawa Tengah dan Jawa Timur.
Bergabungnya PKB dengan Muhaimin Iskandar sebagai bacawapres, menjadi kekuatan besar.
Kalangan nahdiyin secara partai lebih condong ke PKB. Sedangkan syarat tidak formal memenangkan Pilpres 2024 harus mendapat dukungan NU.
Cak Imin, atau Gus Imin memang NU tulen.
BACA JUGA:7 Daya Tarik Pinjaman Online Ini Tanpa Syarat Jaminan Apa pun, Simak Yuk!
Sekalipun dengan ada risiko kehilangan AHY yang merupakan representasi kaum muda.
Muhaimin sendiri sebenarnya gayung bersambut. Menurut dia hasil Rakornas PKB menilai satu tahun dalam koalisi Kebangkitan Indonesia Raya bersama Gerinda mentok.
“Saya ikuti keputusan partai. Diputus dalam Rakornas di rapat pleno, air harus mengalir,” tutur Muhaimin.
Adapun menerima posisi sebagai bakal calon wakil presiden, kata Muhaimin karena amanat mukhtamar begitu.
“Mukhtamar PKB itu saya hafus cawapres. Kalau mau ngubah jadi capres saya harus mukhtamar dulu. Saya harus melakukan konsultasi terlalu panjang,” papar Gus Imin.
Bagaimana koalisi dengan Gerindra?