Sebabnya Ya’juj dan Ma’juj tidak seperti Dajjal yang mencari pengikut dari golongan manusia.
Ketika Dajjal muncul sudah disambut oleh 70.000 pengikutnya dari bangsa Yahudi Isfatan yang memang sudah menunggu.
Dajjal kemudian akan berkeliling dunia dalam 40 hari untuk menambah pengikutnya. Mereka yang tidak mau ikut akan dibunuh.
Ya’juj dan Ma’juj tidak butuh pengikut. Mereka sangat membenci bangsa selain bangsa mereka sendiri.
Makanya akan sangat ganas dan sadis karena haus untuk membunuh semua manusia di Bumi. Mau beriman, munafik atau kafir mereka tidak peduli pasti kakau bertemu akan dibunuh.
Ya’juj dan Ma’juj hanya ingin di Bumi dan juga di langit tidak ada makhluk lain selain bangsa mereka.
Sampai saat ini keberadaan Ya’juj dan Ma’juj masih misteri. Tembok besi berlapis tembaga yang dibuat Raja Dzulkarnain ribuan tahun silam belum ada yang menemukan.
Pernah ada banyak ekspedisi membuktikan keberadaan tembok yang mengisolasi bangsa Ya’juj dan Ma’jud si makhluk tanda kiamat itu.
Sampai ada yang yakin tembok tempat Ya’juj dan Ma’juj dikurung ada di kawasan pegunungan Damaskus.
Sebagian besar ulama menyakini kalau tembok itu hanya Allah saja yang tahu.
Keberadaannya ada tapi tidak kasat mata atau ghoib. Umat Islam yang beriman harus mengimaninya karena itu sebagai tanda kiamat.
Seperti disampaikan Rasulullah dalam hadist riwayat Abu Hurairah Nabi bersabda:
“Mereka menggalinya setiap hari, sehingga mereka hamoir dapat merobohkannya maka berkatalah yang menjaganya kepada mereka,’Kembalilah kami besok akan dapat melubanginya.’
Lalu Allah mengembalikannya sekokoh semula, sehingga apabila sampai pada waktunya dan Allah berkehendak melepaskannya ke tengah-tengah manusia, maka berkatalah penjaga itu kepada mereka,’Kembalilah, besok kamu akan dapat melubanginya, jika Allah telah menghendaki.”
Lalu mereka kembali lagi, sedang dinding itu dalam keadaan seperti waktu mereka meninggalkannya kemarin.
Ya’juj dan Ma’juj) melubanginya dan keluar ke tengah-tengah manusia, lantas meminum air, dan orang-orang berlari dari mereka.” (HR Tirmidzi, Ibnu Majah, dan Hakim dengan sanad sahih).