Pemuda dan aktivis mengenakan jeans sebagai tanda penerimaan terhadap keragaman dan kebebasan berekspresi.
Merek jeans seperti Levi's menjadi simbol generasi yang ingin membedakan diri dari norma-norma sosial yang ada.
Selama dekade 1970-an, jeans terus menjadi tren mode yang kuat.
Potongan bell-bottom dan flare leg menjadi populer, mencerminkan semangat kebebasan dan kesenangan yang ditandai oleh era tersebut.
BACA JUGA:Dear Bayern Munchen, Kalo Ingin Datangkan Mike Maignan dari AC Milan, Siapkan 100 Juta Euro
Jeans juga menjadi canvas bagi lukisan dan aplikasi yang kreatif, mencerminkan sentuhan artistik dalam fashion.
Pada tahun 1980-an dan 1990-an, jeans menjadi ikon global yang tidak terbantahkan.
Pada saat ini, berbagai merek fashion terkemuka seperti Calvin Klein, Guess, dan Diesel mulai menghadirkan jeans dalam berbagai desain dan gaya yang berbeda.
BACA JUGA:Tak Mau Jadi Penghangat Bangku Cadangan, Lorenzo Colombo Ingin Tinggalkan AC Milan
Dari potongan sempit hingga boyfriend fit yang lebih santai, jeans telah menyesuaikan diri dengan selera dan tren masa kini.
Jeans terus mengalami perubahan dalam hal desain dan bahan. Inovasi dalam teknologi denim menghasilkan jeans yang lebih nyaman, elastis, dan tahan lama.
Pilihan warna dan efek aus yang direkayasa memberikan konsumen beragam pilihan untuk tampil stylish dalam berbagai kesempatan.seperti itulah untuk sejarah jeans.