Bukan Tolak Full Day School, Tapi Protes Kebijakan 5 Hari Kerja

Senin 31-07-2023,19:02 WIB
Reporter : Tina Agustina
Editor : Tina Agustina

Senada dengan Ivan, Pemerhati Pendidikan di Kota Tasikmlaya yang juga Direktur Program Pasca Sarjana UPI Kmpus Tasikmalaya, DR. Syarif Hidayat menyampaikan sarannya terkait hal tersebut.

Syarif menyampaikan wacana full day school harus dikaji secara komprehensif. Dari sisi efektivitasnya seperti apa? Adanya ke khawatiran sekolah agama akan ‘dikorbankan’ apabila jam kerja guru di sekolah menjadi berubah atau diberlakukan sesuai dengan aturan yang baru, harus ada solusi bersama.

“Menurut hemat saya justru saatnya sekarang kolaborasi yang baik antara sekolah umum dan sekolah agama, buatkan kurikulum yang terpadu sehingga kebijakan ini tidak mengganggu sekolah agama."

BACA JUGA:Sinopsis Komik Korea atau Manhwa Tale of a Scribe Who Retires to the Countryside

"Kita juga lakukan survey, apakah betul semua siswa saat ini setelah selesai dari sekolah, kemudian belajar lagi di sekolah agama? Saya khawatir tidak banyak, karena tidak diwajibkan."

"Tetapi kalau sekolah agama bagian dari kurikulum sekolah, pasti menjadi efektif. Implementasikan secara kontekstual saja seperti apa baiknya di Kota Tasikmalaya,” jelasnya.

Langkah yang harus dilakukan, kata Syarif, untuk menyikapi tentang wacana ini adalah semua pihak dapat duduk bersama, bermusyawarah agar bersama-sama membahas terkait Perpres ini.

“Lalu buatkan kurikulum terpadu sekolah umum dan sekolah agama sehingga tidak ada satu pun pihak yang dirugikan,” ungkapnya.

Kategori :