Kenapa memilih bulan-bulan sepi untuk meningkatkan penjualan? "Kalau sepi karyawan saya tidak kosong, tidak nganggur itu prestasi karena di bulan-bulan sepi bisa laku berjualan," ucapnya.
Diakuinya, penjualan produk saat Lebaran bukan menjadi tolok ukur dirinya dalam meraih kesuksesan. Karena saat Lebaran tidak bisa mengcover saat-saat sepi.
"Jadi tolok ukur pengeluaran, pengaturan keuangan kita itu justru dicatat saat bulan-bulan sepi. Kalau Lebaran lebih tinggi pemasukan memang," tuturnya.
Menurut dia, lebih banyak menjual itu akan lebih baik mencari keuntungan. Tapi, hal itu tidak akan terjadi setiap bulannya, sementara pengeluaran flat.
BACA JUGA: Tok! Penlok Jalan Tol Getaci Sudah Ditetapkan Pemerintah, Pemilik Tanah Harap Siap-Siap
Kabid UKM dan Koperasi pada Dinas Koperasi UKM dan Perdagangan Kota Banjar Ina Rosnidar berharap dengan adanya kegiatan ini UMKM bisa meningkatkan SDM.
"Terlebih mereka merupakan WUB (pelaku wirausaha baru), sehingga masih perlu penambahan pengetahuan dan pemahaman tentang berwirausaha," ucapnya.
Dia menegaskan pelaku WUB bisa berdaya juang dalam menjawab tantangan zaman di era digital saat ini dalam memasarkan produknya agar dikenal masyarakat luas.
Motivasi seperti ini sangat penting bagi mereka yang baru bergerak dalam berwirausaha dan pemerintah hadir mendorong supaya pelaku WUB bisa meningkatkan perekonomian, mandiri dan menjadi UMKM juara.
"Apa artinya jadi UMKM juara, kalau tidak sejahtera (ekonominya, Red)," ujarnya.