Lelang Kursi Kadis di Pemkot Tasik Gratis

Kamis 25-03-2021,17:30 WIB
Reporter : andriansyah

INDIHIANG - Bagi Anda yang berminat menjadi kepala dinas (kadis), persiapkan mental dan keilmuan Anda. Sebab Pemerintah Kota Tasikmalaya membuka lelang kursi eselon II secara gratis alias tanpa dipungut biaya sepeser pun.

Sekretaris Komisi I DPRD Kota Tasikmalaya Anang Safaat menegaskan dalam aturan berkenaan Seleksi Jabatan Pimpinan Tinggi Pratama (JPTP), setiap proses tahapan seleksi yang ditempuh peserta dibiayai dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD).

Secara normatif tidak ada biaya yang dikeluarkan oleh peserta dari mulai tahapan penjaringan, tes kemampuan, tes kesehatan sampai dilantik.

”Gratis (daftar lelang jabatan, Red), itu dibiayai APBD mulai daftar sampai dilantik bagi yang terpilih,” ujar Anang kepada Radar, Rabu (24/3/2021).

Dia tidak memungkiri hal-hal berbau jabatan atau kenaikan jenjang karier, biasanya kerap dibumbui unsur-unsur kotor. Seperti ada biaya tertentu, atau nominal yang kerap terdengar nyaring di publik mewarnai setiap pelaksanaan open bidding di Pemkot. “Setiap open bidding itu kesan di masyarakat selalu ada bau-bau seperti itu (bayar, Red), ada nominal sekian ratus juta misalnya.

Namun, hasil evaluasi kami tidak pernah terbukti dan mungkin sulit juga dibuktikannya,” kata dia menceritakan.

“Bahkan kita ingat, saat open bidding pertama sampai ada keributan di Inspektorat. Info ada, yang bicara juga kemungkinan narasumber yang bisa dipertanggungjawabkan, tapi dibuktikan ada tidaknya uang itu sulit. Sampai hari ini kesan itu ada, tapi sulit dibuktikan,” sambung Anang.

Menurut politisi Demokrat ini, open bidding merupakan mekanisme yang diatur pemerintah pusat, dalam menjaring calon-calon pimpinan instansi tertentu secara selektif. Supaya siapa saja yang nantinya duduk di eselon II benar-benar mumpuni dari beragam aspek kriteria.

“Jadi silakan yang memiliki kesempatan dan memenuhi syarat untuk tampil. Sebab, saya lihat banyak stok kader mumpuni di bidang-bidang yang saat ini kosong, untuk berkarier. Lebih baik pejabat internal kita kalau pun ada dari luar ya tinggal bersaing saja,” tutur Anang.

Berdasarkan hasil rapat kerja dengan eksekutif, lanjut Anang, kemungkinan akhir April 2021 tahapan penjaringan bisa dimulai. Melihat saat ini, eksekutif masih konsentrasi refocusing anggaran kegiatan, sehingga kemungkinan baru di akhir bulan bisa dimulai seleksinya.

“Secara mekanisme kemarin kelihatannya Pemkot sudah siap, hanya sedang konsen refocusing. Setelah itu selesai, mungkin alokasi anggaran open bidding sudah fiks, baru Pemkot eksekusi, jadi itu memang dibiayai negara dan gratis,” jelasnya.

Anang meyakini stok kader yang layak menduduki jabatan eselon II banyak. Bahkan, pegawai yang dianggap tertinggal malah pegawai yang dari pandangan dewan merupakan pegawai bagus.

”Nah faktanya selama ini menjadi kadis dari hasil open bidding, sekian saja yang realisasinya sesuai ekspektasi masyarakat. Kebanyakan tidak ada pembeda dengan kadis non-open bidding dari inovasi kerja dan lain-lain,” papar Anang.

“Untuk itu unsur-unsur diluar profesionalisme dikesampingkan dulu. Maka yang potensial silakan tampilkan kemampuannya, kita juga mengawasi,” sambung Anang.

Anggota Komisi I DPRD Kota Tasikmalaya, Dodi Ferdiana menuturkan hal serupa. Seleksinya gratis, namun kerap muncul opini miring di masyarakat. Maka dari itu, kata dia, panitia seleksi diharapkan transparan dan terbuka tidak hanya secara mekanisme.

Melainkan, turut menghadirkan unsur DPRD setiap tahapan seleksi, mereduksi kegaduhan atas pelaksanaan open bidding. “Supaya open bidding tidak jadi open bising. Betul eksekutif sudah sesuai mekanisme, tetapi di ujung seleksi kerap bersifat politis karena memilih boleh tidak berdasarkan ranking,” kata dia.

Tags :
Kategori :

Terkait