RADARTASIK.COM - Arrigo Sacchi menyebut dalam sepak bola modern, uang seringkali lebih penting daripada ide dalam wawancara dengan Quotidiano Sportivo Italia.
Menurut Sacchi, faktor uang seringkali menjadi lebih penting daripada kepentingan sepak bola saat ini, terutama di Italia.
Sacchi mengakui bahwa ada terlalu banyak pertandingan yang harus dimainkan dan hal ini disebabkan oleh adanya kepentingan bisnis yang melibatkan klub dan kompetisi.
Ia menyatakan, "Antara bisnis dan jumlah pertandingan yang terlalu banyak, sepak bola berisiko meledak."
BACA JUGA:Alessandro Costacurta Penasaran Melihat AC Milan Tanpa Maldini Musim Depan
Sacchi mencatat bahwa dalam sepak bola modern, nilai uang seringkali menjadi prioritas utama, dan hal ini dapat mengalahkan ide-ide yang mendasari permainan sepak bola yang seharusnya.
Ia lalu mengungkapkan fakta yang terjadi saat ini bahwa jadwal yang padat tidak hanya berdampak pada kondisi fisik pemain, tetapi juga mempengaruhi penampilan mereka di lapangan.
Sacchi menggambarkan kekhawatirannya terhadap komersialisasi sepak bola dan dampaknya terhadap aspek kualitas dan esensi permainan.
Mantan pelatih ini menginginkan perlunya menjaga keseimbangan antara kepentingan bisnis dan kebutuhan pemain agar sepak bola tetap mempertahankan nilai dan ide yang menjadi dasarnya.
BACA JUGA:Beppe Bergomi: Cardinale Menganggap Paolo Maldini Cuma Karyawan
"Antara bisnis dan terlalu banyak pertandingan, sepak bola berisiko meledak,” kata Sacchi.
“Dalam sepak bola modern, uang seringkali lebih penting daripada ide,” lanjutnya.
“Tambahkan fakta bahwa Anda bermain terlalu banyak dan ini tidak hanya memengaruhi fisik para pemain, tetapi juga penampilan di lapangan,” tutupnya.
Arrigo Sacchi juga membahas situasi pemain muda AC Milan, De Ketelaere, dengan pengalaman Platini dan Rummenigge di tahun pertama mereka di Italia dalam wawancaranya dengan Gazzetta dello Sport.
Sacchi mengakui bahwa Serie A memiliki pengaruh yang kompleks bagi pemain asing, bahkan bagi mereka yang berlabel juara seperti Platini.