Tak hanya itu, pihaknya juga telah membentuk tim pengawasan dan pemeriksa hewan qurban.
Lalu, melaporkan melalui Sistem Informasi Kesehatan Nasional (Ishiknas) sebagai fasilitas pelaporan teknis kesehatan hewan apabila ada indikasi kejadian kasus penyakit hewan menular.
Kemudian, mengerahkan petugas kesehatan hewan yang ada di DKP3 untuk melakukan kegiatan sosialisasi komunikasi, informasi dan edukasi (KIE) kepada masyarakat, dan pedagang ternak.
"Ini untuk meningkatkan pemahaman tentang bahaya penyakit hewan menular termasuk yang zoonosis dan upaya pencegahannya," jelasnya.
Sampai hari ini jumlah lapak yang ada di Kota Tasikmalaya sebanyak 40 Lapak, dengan jumlah sapi yang telah diperiksa 2.700 ekor.
"Diperkirakan sampai menjelang Idul Adha 1444 Hijriyah sebanyak 3.200 ekor hewan kurban yang sudah divaksin dan siap kurban," katanya.