Ini sesuai dengan hadits nabi saw.
تَعَرَّفُ إِلَى اللهِ فِي الرَّخَاءِ يَعْرِفْكَ فِي الشَّدَّةِ.
"Kenalilah Tuhan di waktu senang, niscaya Dia akan mengenalmu di saat susah."
Dalam hadits lain disebutkan, "Barang siapa menginginkan agar Tuhan mengabulkan permohonannya di waktu susah dan sempit, maka hendaklah ia memperbanyak doa di waktu senang."
3. Berdoa dengan khusyu, rendah hati dan bersuara lembut.
Allah swt berfirman
أَدْعُوا رَبَّكُمْ تَضَرُّعًا وَخُفْيَةً إِنَّهُ لاَ يُحِبُّ الْمُعْتَدِينَ.
Berdoalah kepada Tuhanmu dengan rendah hati dan suara yang lembut. Sungguh, Dia tidak menyukai orang-orang yang melampaui batas.
4. Menjaga dari makanan yang haram.
Habib Abdulllah Al Hadad mengatakan, orang yang berdoa harus memelihara diri dari makanan yang haram. Ini merupakan salah satu syarat terpenting bagi pengabulan doa.
Ini sesuai dengan sebuah hadis shahih, Rasulullah Saw, menceritakan tentang seorang lelaki yang tampak letih, rambutnya kusut, berdebu, mengangkat kedua belah telapak tangannya ke arah langit seraya memohon: "Ya Tuhanku Ya Tuhanku!"
Sedang makanannya haram, minumannya haram, pakaiannya dari yang haram, dan perutnya pun telah dijejali pula dengan makanan yang haram. Bagaimana mungkin doanya bisa dikabulkan Allah SWT?
5. Berdoa di waktu-waktu yang mustajabah.
Berdoa kapan saja diperbolehkan, Namun ada waktu-waktu khusus yang memilki keistimewaan. Yang dianjurkan untuk memanjatkan doa kepada Allah, supaya doa-doanya mudah dikabulkan.
Waktu-waktu istimewa ini diataranya :
a. Hari Arafah