Tidak Ada Gereget, Bikin Nekat Emak-emak di Kota Banjar Datangi Proyek Jembatan Parungsari

Rabu 07-06-2023,19:59 WIB
Reporter : Anto Sugiarto
Editor : Tiko Heryanto

BANJAR, RADARTASIK.COM - Emak-emak di Kota Banjar datangi proyek Jembatan Parungsari Kota Banjar, Rabu 07 Juni 2023. Aksi spontanitas emak-emak yang merupakan para pedagang ini karena tak ada gereget dan kejelasan terkait kompensasi dampak dari Proyek Jembatan Parungsari.

Rata-rata mereka adalah pedagang setempat yang merupakan warga Lingkungan Parungsari, Kelurahan Karangpanimbal, Kecamatan Purwaharja, Kota Banjar.  

Aksi spontan tersebut dilakukan emak-emak di Kota Banjar menindaklanjuti hasil pertemuan sebelumnya --pada 27 Mei 2023—namun belum ada titik temu atau kesepakatan terkait kompensasi. 

Sejak penutupan akses jalan karena Proyek Jembatan Parungsari Kota Banjar, usaha mereka terdampak. Bahkan ada di antaranya yang tidak lagi berjualan karena sepinya pembeli.

BACA JUGA:MASIH Ada 11 Pemain yang Belum Bergabung Pemusatan Latihan, Manajer Timnas Indonesia Kecewa

"Sejak uji coba sampai penutupan total sekarang, penjualan menurun drastis. Biasanya ramai," ucap pemilik apotek Parungsari Reza Septiani, mewakili pedagang lainnya seperti warung kecil-kecilan, konter HP dan lainnya.

Menurutnya, warga yang terdampak pembongkaran Jembatan Parungsari meminta kepastian pihak Bukaka agar memberikan kompensasi.


Perwakilan Bukaka Dede Kurnia (pegang helm) saat menjelaskan kepada emak-emak terkait kompensasi dampak Jempatan Parungsari Kota Banjar, Rabu 07 Juni 2023 sore.-Anto Sugiarto-radartasik.disway.id 

Warga, kata dia, sama sekali tidak menolak dilakukan pembongkaran hingga penggantian Jembatan Parungsari yang merupakan proyek dari Kementerian PUPR tersebut.

"Kita malah senang ada perbaikan jembatan yang sudah lama belum diganti. Tapi kami yang terdampak setidaknya ada kompensasi, sebagai bentuk tanggung jawab,” desaknya.

BACA JUGA:Penuhi Janjinya Kepada Pemain AS Roma, Jose Mourinho Tolak Tawaran Menggiurkan dari Arab Saudi 

"Baru satu bulan saja seperti ini, coba kalau setahun seperti ini kondisinya, gimana usaha kami? Padahal sudah tiga kali pengajuan ke pihak Bukaka, tapi belum ada tindaklanjutnya," sesal dia.

Salah seorang warga lainnya, Nina mengaku jualan warung kecil-kecilan miliknya kian sepi pembeli sejak pelaksanaan Proyek Jembatan Parungsari dilangsungkan. 

"Kami hanya ingin ada kompensasi dari pihak Bukaka. Masa tidak ada gereget dan perhatian sama sekali," ucapnya. 

Perwakilan Bukaka melalui pelaksana lapangan Proyek Jembatan Parungsari Dede Kurnia mengatakan, pihak perusahaan tidak mengalokasikan kompensasi seperti apa yang diharapkan warga.

Kategori :