“Hubungan dingin Pioli-Maldini? Ya saya mengerti. Saya juga memahami di atas segalanya bahwa ada pertemuan yang hidup antara Pioli dan Maldini mengenai pemain yang datang pada bursa transfer musim panas lalu,” bantahnya.
Kepergian Maldini jelas akan meninggalkan lubang mendalam bagi AC Milan.
Maldini menjadi magnet pemain untuk bergabung dengan Rossoneri dan mampu meyakinkan Theo Hernandez dan Rafael Leao bertahan.
Belum lagi kebiasaanya datang setiap hari untuk melihat pemain AC Milan berlatih dan memberikan nasihat tentang cara bermain yang baik yang tidak mampu dilakukan oleh Furlani dan Moncada.
Disisi lain, keputusan Gerry Cardinale memecat Paolo Maldini dianggap wajar karena ia datang sebagai investor untuk menghasilkan keuntungan.
Ia bahkan tak tahu AC Milan pernah juara Liga Champions 7 kali.
Tahun lalu, ketika Gerry Cardinale bersama RedBird mengakuisisi AC Milan, ia memberikan gambaran jelas tentang masa depan Rossoneri.
Menurutnya, tim yang terus menjadi juara akan bertentangan dengan prinsip awal sebagai investor yang membeli AC Milan untuk mencari laba.
“Dalam olahraga, Anda tidak dapat membeli kejuaraan,” katanya.
“Saya jelas ingin memenangkan Scudetto dan Liga Champions setiap tahun, tetapi jika kami melakukannya, itu akan bertentangan dengan pekerjaan kami,” lanjutnya.
“Tugas kami adalah mendapatkan laba atas investasi ini dan jika setiap tahun orang yang sama menang, itu tidak akan berhasil,” tambahnya.
Menurutnya, investor yang terjun ke dalam dunia sepak bola tak hanya bertujuan menjadi juara, tapi lebih memilih klubnya tampil konsisten.
“Hal yang menurut saya fenomenal adalah banyak orang datang ke olahraga ini dan berpikir bahwa 'Tujuannya adalah memenangkan kejuaraan',” tuturnya.
“Tentu saja, kita semua ingin menang, tetapi jika Anda melihatnya melalui lensa investor yang murni non-emosional, tujuannya adalah untuk tampil secara konsisten,” tegasnya.
Yang mengejutkan, Gerry Cardinale bahkan tak tahu klub yang dibelinya memiliki gelar juara Liga Champions terbanyak setelah Real Madrid.
“Salah satu hal yang mengejutkan saya adalah Milan memiliki trofi Liga Champions terbanyak kedua setelah Real Madrid. Saya tidak benar-benar mengikuti itu,” akunya dikutip dari Football Italia.