Berjalanlah mereka berdua menyusuri ibu kota. Lalu ke luar menuju arah pinggiran kota.
BACA JUGA:Begini Cara Abu Nawas Menipu Tuhan
Di sana ada hutan dan Abu Nawas mengajak Baginda Raja masuk ke dalam hutan itu.
“Paduka harap menunggu dulu di sini. Hamba akan menemui dulu seseorang,” kata Abu Nawas saat sudah di dalam hutan.
Baginda Raja menurut dan memilih menunggu di bawah pohon besar.
Abu Nawas lalu pergi menemui seseorang. Ternyata pembeli budak.
BACA JUGA:INFO Kostan Murah Dekat UPI Bandung dengan Fasilitas Lengkap, Simak Harga-harganya
Pembeli budak itu merupakan seorang berperawakan tinggi kekar. Dia membeli budak untuk dijual lagi ke kota secara diam-diam.
Abu Nawas sableng benar kali ini. Dia membawa pembeli budak ke arah Baginda Raja yang sedang menunggu.
Mereka mengawasi Baginda Raja dari jarak agak jauh dan tersembunyi.
“Bagaimana cocok harganya?” tanya Abu Nawas ke pria kekar pembeli budak.
BACA JUGA:Kulit Wajah Semakin Cerah Merona dan Lembut dengan Modal Rp 22 Ribuan, Apa Kuncinya?
“Ya setuju. Saya beli 100 dinar,” kata pria kekar itu.
Abu Nawas menerima uang 100 dinar dari pria itu. Lalu bergegas pergi dari hutan menuju pulang.
Memang Abu Nawas sableng sekali terhadap rajanya. Dia mampu sepanjang jalan tersenyum-senyum. Selain mendapat uang hasil menjual Baginda Raja, dia puas sebab Baginda Raja akan merasakan jadi budak.
Pikiran Abu Nawas dengan cara itu Baginda Raja akan sadar dan tahu fakta negerinya yang sebenarnya.