RADARTASIK.COM - Perhatikan amalan-amalan akhirat yang dituntunkan Rasulullah. Sebab kelak di hari kiamat menurut Nabi Muhammad, amalan-amalan itu bisa menjadi penolong.
Tentang kondisi kiamat menurut Nabi Muhammad sebagaimana disabdakan beliau: “Setiap orang akan dinaungi oleh amalnya (pada hari kiamat) sampai diadili di antara manusia.” (Ibn Hibban)
Anas bin Malik meriwayatkan tentang kiamat menurut Nabi Muhammad.
Yaitu saat seorang laki_laki bertanya kepada Rasulullah tentang kiamat dengan mengatakan:
“Kapankah Kiamat itu terjadi?”
Nabi berkata, “Apa yang telah kamu persiapkan untuk itu?”
Laki-laki itu berkata, “Tidak ada, kecuali aku mencintai Allah dan Rasul-Nya.”
Nabi berkata, "Kamu akan bersama orang yang kamu cintai."
Kami tidak pernah begitu senang ketika kami mendengar sabda Nabi (yaitu, "Anda akan bersama orang-orang yang Anda cintai.") Oleh karena itu, saya mencintai Nabi, Abu Bakar dan Umar, dan saya berharap bahwa saya akan menjadi dengan mereka karena cintaku kepada mereka meskipun perbuatanku tidak sama dengan mereka. (Al-Bukhari).
Dari hadist tersebut amalan mencintai Rasulullah saja sudah akan menyelamatkan seorang hamba di hari kiamat. Karena itu sepanjang masih ada usia hendaklah terus mendawamkan sholawat untuk Rasulullah sebanyak-banyaknya.
Kenapa harus memanfaatkan usia yang masih ada? Ya, sebab tidak ada seorang hamba pun yang bisa lari dari kematian.
Sementara kematian adalah pintu menuju kehidupan akhirat yang panjang dan abadi. Bekal yang berguna adalah amalan-amalan akhirat.
Katakanlah, “Sesungguhnya kematian yang kamu lari dari padanya, ia pasti menemui kamu, kemudian kamu akan dikembalikan kepada (Allah), yang mengetahui yang gaib dan yang nyata, lalu Dia beritakan kepadamu apa yang telah kamu kerjakan.” (QS Al Jumu'ah Ayat 8).
Amal akhirat yang harus dipersiapkan sebagaimana Abu Hurairah meriwayatkan bahwa Nabi berkata, “Apabila seseorang meninggal dunia, maka terputus amalnya, kecuali tiga hal, yaitu: sedekah yang terus-menerus, ilmu yang bermanfaat bagi manusia, anak saleh yang mendoakannya.” (HR. Muslim)
Tiga amalan itu merupakan investasi akhirat yang tidak boleh disia-siakan. Agar kelak di akhirat kita bias berjumpa dengan Rasulullah dan tentunya juga dengan Allah SWT.