Lalu UAS mengutip keterangan dari Al Qur’an. “Mereka bertanya kepadamu (Muhammad) tentang hari kiamat. Katakan yang tahu hanya Allah.”
UAS pun menyampaikan kisah zaman Rasulullah Saw saat sedang menyampaikan tadzkirah atau tausiyah.
Suatu hari Nabi Muhammad sedang memberikan tausiah kepada pada sahabatnya.
Datang seorang sahabat bertanya,”Ya Rasulullah kapan hari kiamat?”
Nabi Muhammad Saw tidak menjawab pertanyaan sahabat itu. Beliau terus melanjutkan tausiahnya.
Sahabat itu kembali bertanya,”Ya Rasulullah kapan kiamat?”
Nabi tetap tidak menjawab dan terus tadzkirah melanjutkan bertausiah.
Setelah selesai tausiah Nabi baru menjawab. Beliau menanyakan siapa sahabat yang bertanya tadi.
“Saya ya Rasulullah,” kata sahabat yang bertanya kapan kiamat itu.
Nabi tidak memberi jawaban tetapi bakik bertanya kepada sahabat tersebut,”Apa yang sudah kau siapkan untuk hari kiamat?”
Dari kisah itu kata UAS, kita tidak usah memikirkan kapan hari kiamat datang. “Yang perlu kita pikirkan aoa yabg sudah kita siapkan!”
UAS menegaskan sebaiknya tak perlu cari kapan tanggal hari kiamat. Yang perlu adalah siapkan apa amal yang akan kau bawa menghadap Allah SWT.
Mengenai tanda-tanda hari kiamat dijelaskan UAS slaah satu diantaranya waktu semakin pendek.
Tanda kiamat berikutnya ilmu semakin berkurang. Dampak ilmu berkurang bertambah jahil.
Dampak jahil itu datang penyakit suh atau hubud dunia. Cinta kepada dunia yang sangat berlebihan.
“Amat sayang kepada harta dipegang semuanya sampai tidak ada yang menetes walau setetes,” ujar UAS.