”Nyuruh ikut latihan,” kenang Robby Darwis yang lebih 20 tahun kemudian sempat menjadi pelatih Persib ini.
Si Bima bergabung Persib sejak SMA hingga jadi ikon Persib.
”Saya waktu itu masih SMA,” ujar Robby. ”Jadi kalau sudah selesai sekolah, saya latihan (ke Lapang PPI Kota Bandung),” kenangnya.
Meski terus latihan keras bersama Persib, Robby Darwis tidak langsung masuk tim senior. Dia masih bermain di tim junior.
Di bawah bimbingan Marek Janota, Robby Darwis terus berlatih keras. Terutama latihan fisik.
Memang, Marek Janota terkenal membangun skuad Persib dengan latihan fisik yang keras.
Bagi Robby Darwis ketahanan fisik yang bagus menjadi modal untuk seorang pemain bertanding di lapangan. Soal teknik, itu akan ”mengikutinya”.
Hari demi hari Robby Darwis giat berlatih. Namun begitu, dia belum dapat posisi bermain.
”Saya waktu itu belum dapat posisi,” ujarnya. ”Pokoknya disuruh latihan we... latihan yang rajin,” ujar Si Bima, julukannya.
Dari Lembang, kata Robby Darwis, sudah ada seniornya, Ade Mulyono, yang lebih dulu bermain untuk Persib.
”Dia senior,” ujarnya.
Kemudian, saat Robby Darwis masuk tim senior Persib, dia pun bermain bersama Ade Mulyono.
Robby Darwis Bawa Persib Juara Liga Indonesia 1994/1995
Bersama Persib, saat menjadi kapten tim, Robby Darwis membawa Persib juara Liga Indonesia 1994/1995 atau Liga 1.
Saat merebut gelar juara Liga Indonesia pertama, Robby Darwis memimpin skuad Pangeran Biru menghadapi Petrokimia Putra pada 30 Juli 1995.
Satu tahun sebelumnya, bersama Yusuf Bachtiar, Robby Darwis membawa Persib juara Perserikatan 1993/1994.