Menurutnya, rapat Komite Lisensi PSSI itu menghasilkan 2 keputusan yaitu ada 6 klub yang mendapatkan lisensi Liga Champions Asia (LCA) atau lisensi yang bisa bermain di level Asia.
“Enam klub itu Bali United, Borneo FC, Madura United, Persebaya Surabaya, Persija Jakarta dan PSM Makassar,” ujar Rony Anwari dilansir dari chanel Youtubenya.
Sedangkan keputusan kedua Komite Lisensi PSSI adalah ada 7 klub yang mendapatkan lisensi AFC.
“Jadi untuk lisensi AFC ini klub-klub bisa bermain di level Asia di AFC yaitu kasta keduanya Piala Asia,” papar Rony Anwari.
Adapun 7 klub yang mendapatkan lisensi AFC itu adalah Borneo FC, Bali United, Persib, Persija, Persebaya, PSM Makassar dan Madura United.
“Jadi di 2 lisensi ini hanya Persib saja yang tidak lolos di Liga Champions Asia,” paparnya.
“Sedangkan untuk AFC semua klub yang lolos di Liga Champions Asia tentu lolos di AFC,” terang Rony Anwari.
Kenapa Persib tidak lolos lisensi Liga Champions Asia?
Nah itu, kata dia, yang menjadi pertanyaan besarnya: kenapa Persib tidak lolos lisensi Liga Champions Asia?
PSSI pun, kata dia, sudah membuka banding bagi klub sebelum 24 Mei 2023.
“Yang dimaksud di sini ya cuma Persib Bandung,” paparnya.
Saat ini sedang dipersiapkan dari manajemen Persib untuk melakukan banding atas keputusan Komite Lisensi PSSI itu.
“Sederhananya adalah untuk musim depan jika Persib ditolak bandingnya pada 24 Mei ini, maka jika musim depan Persib lolos di 4 besar di klasemen akhir maka jika Persib masuk di AFC cup, Persib bisa main, tidak ada masalah,” ujarnya.
“Namun jika Persib masuk di kualifikasi Liga Champions Asia maka tidak bisa main karena tidak punya lisensi yang diberikan PSSI, sehingga akan diganti klub lain yang mempunyai lisensi LCA,” kata dia memaparkan.
Namun, jika banding Persib diterima Komite Lisensi PSSI, maka Persib bisa bermain di Liga Champions Asia.
Itu pun jika masuk kualifikasi Liga Champions Asia.