INDIHIANG — Rencana refocusing anggaran yang dipastikan berimbas terhadap hibah bantuan bagi kelompok masyarakat, diharapkan bisa ditimbang sebaik mungkin. Sebab, masyarakat saat ini tengah diterpa pandemi, yang harus mendapat dorongan dalam bentuk apa pun supaya berdaya dan bertahan.
Koordinator Komisi II DPRD Kota Tasikmalaya Muslim MSi menjelaskan total realokasi anggaran yang semula sudah dituangkan dalam dokumen APBD Tahun 2021 Rp 89 miliar, diantaranya bakal dialihkan untuk kepentingan yang lebih urjen, seperti penanganan Covid-19 dan persiapan Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) Tatap Muka.
Baca juga : Kahuripan Kelurahan Bersinar, BNN Kota Tasik Bentuk Pegiat Anti Narkoba
Bantuan pemerintah sifatnya sebatas stimulan bukan jadi andalan. “Namun, kalau bantuan usulnya 5 jenis, realisasi setengahnya berarti 3, kemudian di-refocusing jadi 2 jenis. Jangan jadi 1 kuintal, kan kasian pembudidayaannya mau gimana,” keluh dia.
Ia mendapat informasi, tidak hanya belanja bantuan bagi pegiat pertanian maupun perikanan yang kemungkinan terdampak refocusing. Pegiat kesenian pun ditaksir bernasib sama mendapat pengurangan.
“Tolong dipilah serius, kita tahu memang semua kena dampak. Signifikan sih tidak paling berkurang volume atau jenisnya saja dikurangi,” ujarnya.
Wakil Ketua DPRD Kota Tasikmalaya ini mengakui masyarakat saat ini dituntut mandiri, terutama pemberdayaan bersifat kelompok harus benar-benar berdaya dan berswadaya.
Dia menekankan eksekutif terutama dinas yang berkaitan pemberdayaan seperti Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian dan Perikanan (DKP3) piawai. Mengingat banyaknya usulan masyarakat di tahun lalu, yang tidak lolos verifikasi proposalnya.
“Padahal kalau dilihat itu cuma usulan Rp 5 jutaan. Kan sudah selektif, jadi jangan terlalu lah untuk dampak refocusing itu,” harap Ketua DPC PDI P Kota Tasikmalaya tersebut. (igi)