Sebagai salah satu upaya memberikan solusi terkait permasalahan kemacetan yang kerap terjadi di wilayah Puncak Kabupaten Bogor.
Pembangunan Jalan Tol Caringin–Puncak–Cianjur merupakan prakarsa badan usaha yang dilakukan oleh PT Matrasarana Arsitama fan Swoosh Capital CFT.
Dalam kajian awal, biaya investasi tersebut dibutuhkan untuk pembangunan seksi 1 sepanjang 11,6 km memakan biaya hingga Rp3,1 triliun.
Kemudian untuk seksi 2 sepanjang 6,9 km membutuhkan biaya konstruksi Rp2,4 triliun.
Sementara untuk seksi 3 sepanjang 9,7 km membutuhkan biaya Rp8,02 triliun.
Sedangkan untuk seksi 4 sepanjang 7,3 km membutuhkan biaya konstruksi sekitar Rp1,68 triliun.
Kemudian untuk seksi 5 sepanjang 16,3 km membutuhkan biaya sebesar Rp9,07 triliun.
BPJT menargetkan sejumlah pengerjaan mulai dari feasibility study, Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (AMDAL) hingga Dokumen Perencanaan Pengadaan Tanah (DPPT) selesai di 2023.
BACA JUGA: Terjawab, Apakah Hariono Akan Gabung Kembali ke Persib Musim Depan? Ini Kata Pengamat
Sementara untuk tahun 2024 ditargetkan akan dimulai proses pengadaan tanah dan Detail Engineering Design (DED).
”Target terbangun operasi pada periode 2030–2034," ungkapnya.
Sementara itu, Anggota Komisi V DPR RI Kabupaten Bogor Mulyadi memaparkan pembahasan mengenai Jalan Tol Puncak gencar dilakukan.
Pihaknya sudah beberapa kali melakukan kunjungan kerja spesifik meninjau pembangunan infrastruktur di Kabupaten Bogor.
BACA JUGA: Hebat, Calon Jenderal Lapangan Persib Alumni Inggris, Ini Profilnya, Lengkap dengan Usia
”Kami terus kawal (Jalan Tol Puncak) karena ini menjadi solusi kemacetan di jalur utama puncak,” katanya dikutip dari Radar Bogor.