Keberadaannya ada tapi tidak kasat mata atau ghoib. Umat Islam yang beriman harus mengimaninya karena itu sebagai tanda kiamat.
Seperti disampaikan Rasulullah dalam hadist riwayat Abu Hurairah Nabi bersabda:
“Mereka menggalinya setiap hari, sehingga mereka hamoir dapat merobohkannya maka berkatalah
yang menjaganya kepada mereka,’Kembalilah kami besok akan dapat melubanginya.’
Lalu Allah mengembalikannya sekokoh semula, sehingga apabila sampai pada waktunya dan Allah
berkehendak melepaskannya ke tengah-tengah manusia, maka berkatalah penjaga itu kepada
mereka,’Kembalilah, besok kamu akan dapat melubanginya, jika Allah telah menghendaki.”
Lalu mereka kembali lagi, sedang dindijg itu dalam keadaan seperti waktu mereka meninggalkannya
dulu, lalu (Ya’juj dan Ma’juj) melubanginya dan keluar ke tengah-tengah manusia, lantas meminum
air, dan orang-orang berlari dari mereka.” (HR Tirmidzi, Ibnu Majah, dan Hakim dengan sanad sahih).
Merujuk hadist tersebut kondisi makhluk sadis Ya’juj dan Ma’juj masih berada dalam kurungan
tembok isolasi.
Mereka sedang terus berusaha melubangi dinding tembok isolasi yang dibuat Raja Dzulkarnain itu.
Sampai akhirnya nanti Allah takdirkan bebas. Mereka akan menyerbu ke seluruh penjuru Bumi
sebagai malapetaka akhir zaman tanda kiamat.