KOTA TASIK - Pelaksana Tugas (Plt) Wali Kota Tasikmalaya, H Muhammad Yusuf mengatakan, mengulas ekonomi kreatif adalah momentum bagus untuk memulai usaha bersama dalam menumbuh kembangkan profesi-profesi kreatif.
Hal itu dikatakan dia usai mengukuhkan Pengurus Tasik Creative and Inovation Committe (TCIC) Masa Bakti 2021-2024, di Kampung Hawu Karang Resik, Rabu (24/03/21) siang.
"Topik ini sangat menarik. Namun saya mengharapkan TCIC ini bisa menggunakan kacamata dan sudut pandang holistik," katanya kepada radartasik.com.
"Jadi tidak saja dari kacamata makro ekonomi dan bisnis. Namun juga kacamata sosiologi, kebudayaan, etnografi, seni kreatif dan lain sebagainya," sambungnya.
Terang Yusuf, komitmen Pemprov Jabar dalam pengembangan ekonomi kreatif serta rencana pembentukan lembaga ekonomi kreatif di seluruh daerah kota dan kabupaten adalah untuk mewujudkan pusat kreasi.
"Sehingga berdampak pada pengembangan ekonoki kreatif nasional. Nah untuk mewujudkan ini semua elemen bersatu membangun kebersamaan," terangnya.
Yusuf menambahkan, peran komunitas dalam pengembangan ekonomi kreatif (Ekraf) di daerah menjadi kunci keberhasilan dalam menuju kolaborasi stakeholders ekonomi kreatif.
"Komunitas Ekraf diharapkan dapat aktif dan bersinergi dalam program serta kegiatan ekonomi. Apalagi Kota Tasik punya 7 keunggulan untuk pengembangan Ekraf," tambahnya.
Jelas Yusuf, 7 Ekraf khas Kota Tasik ini adalah payung geulis, kelom geulis, bordir, batik Tasik, anyaman mendong, anyaman bambu, dan kuliner.
Ketua TCIC, Roni Fitra menuturkan, pihaknya memegang teguh komitmen Ekraf ini untuk meningkatkan ekonomi masyarakat melalui pengembangan kreatifitas.
"Kami berkomitmen akan membangun ekonomi kreatif serta mendorong pemerintah agar segera merancang Raperda Ekonomi Kreatif seperti daerah lain yang sudah memiliki regulasi tersebut," jelasnya.
(rezza rizaldi)