JAKARTA — Menteri Keuangan Sri Mulyani mengklaim beberapa aktivitas di lokasi perdagangan bahan pokok dan sektor farmasi sudah mengalami pemulihan pada Maret 2021.
Aktivitas perbelanjaan ritel dan transportasi juga menunjukkan perbaikan sejak awal tahun. ”Sejak awal tahun aktivitas perekonomian menunjukkan perbaikan,” ujar Sri Mulyani dalam video daring, Selasa (23/03/2021).
Indeks penjualan ritel sempat turun pada Februari 2021. Namun, indeks keyakinan konsumen membaik dibandingkan bulan sebelumnya. Sehingga diharapkan membaik pada Maret 2021.
Dari sisi investasi, bendahara negara itu melihat adanya perbaikan sektor konsumsi semen pada Februari 2021. Hal sama juga terjadi perbaikan komoditas besi dan baja mulai tumbuh positif.
Dengan berbagai kondisi aktivitas tersebut, dia memproyeksikan pertumbuhan ekonomi Indonesia masih kisaran 4,5 persen sampai 5,3 persen pada tahun ini.
Sementara lembaga-lembaga global seperti OECD, IMF dan Bank Dunia, memperkirakan pertumbuhan ekonomi Indonesia masing-masing kisaran 4,9 persen, 4,8 persen dan 4,4 persen.
”Proyeksi OECD meningkat dari sebelumnya sebesar empat persen. Fitch juga memperkirakan pertumbuhan Indonesia sebesar 5,3 persen tahun depan,” pungkasnya. (din/fin)