KOTA TASIK, RADARTASIK.COM - Perwakilan orang tua mahasiswa STMIK Tasikmalaya akan melakukan audiensi ke Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Tasikmalaya pada Rabu 29 Maret 2023.
Santi Permana salah satu perwakilan orang tua dari mahasiswa STMIK Tasikmalaya, sudah menyampaikan surat ke DPRD Kota Tasikmalaya pada tanggal 27 Maret 2023.
Santi menjelaskan melalui audiensi ini diharapkan dapt mempertemukan orang tua dengan pihak kampus dan para pengelola kampus, juga untuk membantu memperjuangkan hak-hak para mahasiswa yang sedang menuntu ilmu.
Jangan sampai terbengkalai akibat persoalan ditutup serta dicabutnya izin operasional STMIK Tasikmalaya.
BACA JUGA:10 Langkah Cara Cek Data Mahasiswa di Pangkalan Data Pendidikan Tinggi, Yuk Cek Sekarang
“Kampus meminta waktu dua minggu untuk kami orang tua dan mahasiswa menunggu proses pemindahan ke kampus lain, tapi waktu tersebut terlalu lama, kami tidak mau anak-anak kami terbengkalai pendidikannya. Kalau dua minggu berapa banyak SKS yang tertinggal,” ungkap Santi.
Santi juga menjelaskan, bahwa anaknya saat ini tercatat sebagai mahasiswa di STMIK Tasikmalaya di semester empat.
Namun sejak dari awal, Santi sudah mulai curiga pada saat semester satu dirinya melakukan pengecekan data mahasiswa ke website DIKTI, ternyata tidak ada data anaknya. Lalu Santi menemui pihak kampus dan menanyakan terkait hal tersebut.
Jawaban dari pihak kampus diminta menunggu karena sedang dalam proses.
BACA JUGA:Orang Tua Mahasiswa STMIK Tasikmalaya Surati DPRD, Merasa Dirugikan oleh Pihak Kampus
“Saya terus bertanya menanyakan, dan terakhir diminta menunggu sampai dengan Desember. Seharusnya kan data itu didaftarkan dari sejak awal, sebelum UAS semester 1 sudah harus terdaftar ini ternyata tidak ada. Baru kemarin setelah UAS ada. Tapi percuma juga kan kampusnya juga ditutup dicabut izinnya,” tegas Santi.
Santi juga menyampaikan bila tahu dari sejak awal, dirinya pasti akan memindahkan anaknya ke kampus lain.
Namun karena data di DIKTI juga tidak masuk, itu juga menjadi satu kendalan anaknya tidak bisa pindah ke kampus lain.
“Kami sangat menyayangkan tidak ada pemberitahun secara resmi kepada kami orang tua, kemudian pasti pihak kampus sudah tahu sejak awal kondisi kampus seperti apa, tapi tidak transfaran pada kami orang tua. Padahal kami kalau dihitung secara matematika sudah banyak biaya yang dibayarkan ke kampus,” tegasnya.
BACA JUGA:Spill Biaya Kuliah di STMIK Tasikmalaya, yang Bikin Mahasiswa Minta Tanggung Jawab ke Kampus