GARUT, RADARTASIK.COM - Menjelang Ramadan Harga Eceran Tertinggi (HET) Elpiji 3 kilogram terbaru dikeluarkan Bupati Garut H Rudy Gunawan melalui Keputusan Bupati Nomor 100.3.3.2/KEP.109-DP2ESDM/2023 tentang Harga Eceran Tertinggi Liquefied Petroleum gas tabung 3 kilogram untuk keperluan rumah tangga dan usaha mikro.
Awalnya Harga Eceran Tertinggi (HET) Rp 16.000 per tabung, menjadi 19.500 per tabung naik atau naik sebesar Rp 3.500.
Keputusan yang dikeluarkan Bupati ini berdampak untuk para pedagang dan juga pengguna gas tabung 3 kilogram. “Ya memang sekarang naik, eceran ke warung juga ikut naik karena kan kita juga gamau rugi pak. Kalau kita jual harga 19.500 kita nggak dapat untung,” ucap Salah satu pedagang elpiji 3 kilogram Lina Hapina, Minggu (19/3/2023).
BACA JUGA:Salah Target! Kemensos Coret 10 Golongan Penerima Bansos Mereka Wajib Lakukan Ini
Lina menyebut biasanya mengecer ke warga atau warung di kisaran RP 22.000 pertabun. Namun, setelah ada kenaikan tentu harga yang ia jual juga naik.
Penjual gas eceran di tempat lain juga Arya mengatakan, sebelum ada keputusan bupati iya menjual gas elpiji 3 kilogram Rp 21.000 per tabung. Namun sekarang naik menjadi Rp. 23.000.
Arya mengatakan, harga gas elpiji 3 kilogram yang dijual lebih murah jika dibandingkan dengan penjual lain. “Di saya masih kehitung murah kan 23 ribu itu. Kalau di yang lain mah udah ada yang 25 ribu bahkan 28 ribu per tabungnya,” tuturnya.
BACA JUGA:Ketua Kopri PMII Kota Tasikmalaya: Pemecatan dan Proses Hukum bagi ASN yang Terlibat Narkoba
Kenaikan harga gas elpiji memang sudah biasa naik menjelang ramadan, apalagi ditambah Harga Eceran Tertinggi (HET) yang naik menjadi Rp 19.000.
Salah satu ibu rumah tangga Rika Kartika merasa keberatan dengan kenaikan yang terjadi. Terlebih di warung-warung atau pengecer harganya tinggi. “Tapi kan ini buat kebutuhan sehari-hari, apalagi menjelang Ramadan, ya terpaksa beli meski harga tinggi juga,” kata Rika.