RADARTASIK.COM - Pemain Arsenal Folarin Balogun jadi rebutan AC Milan dan Inter Milan setelah tampil moncer dalam masa peminjamannya di Perancis bersama Stade Reims.
Arsenal kemungkinan besar terpaksa menjual Folarin Balogun mengingat kontraknya bersama The Gunners akan berakhir pada tahun 2025.
Saat ini, penyerang berusia 21 tahun itu masih menjalani peminjaman di Perancis dan baru kembali ke Arsenal pada akhir musim ini.
Mengingat kontraknya yang akan berakhir pada bulan Juni 2025, Arsenal merasa bursa musim panas mendatang menjadi waktu yang tepat untuk menjualnya sebelum ia pergi dengan garts di tahun berikutnya.
BACA JUGA:Wow Besarnya! Pemerintah Sediakan Rp470 Triliun, Bansos Tambahan Dicairkan Saat Ramadan
Situasi ini tak luput dari pengamatan dua klub Milan, menurut media Italia, La Gazzetta dello Sport merinci bagaimana AC Milan sangat tertarik untuk menggaet Balogun di musim panas.
Keinginan Rossoneri membawa Balogun ke San Siro karena mereka menyadari butuh penyerang baru mengingat usia Zlatan Ibrahimovic dan Oliver Giroud.
Ibrahimovic dan Olivier Giroud memasuki senja karirnya,sedangkan penyerang muda Divock Origi gagal menunjukkan dirinya layak menjadi andalan lini depan AC Milan.
Situasi ini mendorong Rossoneri untuk mencari opsi peyerang yang mempunyai prospek panjang bersama klub, dan AC Milan terkenal menyukai pemain dari Liga Perancis.
Geoffrey Moncada, kepala pencari bakat AC Milan pernah menjelaskan bagaimana pemain yang datang dari Liga Perancis lebih mudah beradaptasi dengan Serie A dan harganya juga terjangkau.
Rossoneri juga berhasil menaikkan nilai jual pemain yang datang dari liga Prancis seperti Rafael Leao, Mike Maignan dan Pierre Kalulu.
Menurut Moncada, keberhasilan pemain dari liga Perancis ke AC Milan karena memiliki mentalitas yang kuat dan tak takut gagal ketika membuat kesalahan.
“Saya tidak tahu apakah pemain Perancis lebih siap dari yang lain, tapi secara umum mereka tidak takut. Orang Spanyol, Italia, atau Jerman takut gagal,” kata Moncada dikutip dari SempreMilan.
“Saat saya berbicara dengan Mike Maignan, dia tidak memiliki tekanan, dia hanya bermain. Bisa jadi itu mentalitas kita,” jelasnya.