”Oke katanya. Terakhir final didesain saya yang setujui. Yaitu ada Kujang raksasa di tengah pakai benang (cable stayed, red) seperti Pasupati saja,” timpalnya menceritakan pembicaraan dengan Kang Emil kala itu.
Jadi, jelas dia, awalnya Kujang itu bukan di pinggir-pinggir seperti sekarang. Bukan di ujung ke ujung. Dulu itu konsepnya Kujang di tengah jalan menjulang tinggi ke atas. Sangat besar.
Berbekal DED itu, pihaknya melakukan lobi ke Kementerian PUPR. ”Saya temui Pak Dirjen dan Pak Menteri. Lalu kembali ke Pak Dirjen dan masuk ke Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional (BBPJN) DKI Jakarta–Jawa Barat,” terangnya.
Budi masih ingat. Saat itu Kepala BBPJN adalah Hari Suko. Budi sampai dua kali bolak-balik mengajak Hari Joko ke Kota Tasikmalaya.
Terakhir, Budi membawa Hari Suko makan di Rumah Makan Saung Rangon bersama Kepala Dinas PUPR Kota Tasikmalaya saat itu Adang Mulyana.
Budi minta kepastian Pak Hari Suko saat di sana. Setelah persentasi di rumah makan itu akhirnya pada tanggal 16 Oktober 2020, Budi WhatsApp beliau saat sehari menjelang Hari Jadi Kota Tasikmalaya.
Isi WA-nya, ”Pak Hari Suko, Kepala Balai, saya mohon kepastian apakah Jembatan Ciloseh jadi dikerjakan oleh APBN? Karena kalau ini dikerjakan menjadi kado istimewa di Hari Jadi Kota Tasikmalaya.”
BACA JUGA: BAKAL KEREN! Tol Cisumdawu Dilengkapi Taman dan Rest Area Best of The Best
Alhamdulillah jawabannya. ”Jadi Pak Wali Kota. Kami sedang menyusun DIPA 2021-2022 MYC (multiyear contrac),” katanya.
Budi mengatakan alhamdulillah berkelanjutan dan terima kasih. ”Jadi saya langsung tenang, itu jembatan akan dikerjakan dengan anggaran APBN,” rincinya.
Bayangkan saja itu jembatan jadi dibangun walaupun di perjalanannya kena potong anggarannya karena pandemi Covid-19.
”Ya saya paham. Akhirnya berjalan Rp 116 miliar. Jadi kelihatannya jembatannya sederhana saja tak pakai variasi itu. Kalau mobil mah ibaratnya tak pakai variasi yang Kujang gede di tengah jalannya pakai seperti benang-benang,” tambahnya.
BACA JUGA: Minggu Ini Film Magic Mike's Last Dance Raih Pendapatan Rp 283 Miliar
Dia sebetulnya ingin Jembatan Ciloseh seperti Pasupati. Karena akan luar biasa keren kalau jadi seperti jembatan Pasupati. ”Tapi ya karena anggarannya terpotong. Namun ya kita tetap bersyukur jembatannya yang panjang sekali itu jadi,” tandasnya.
Lebar jalan di jembatan itu dulu 30 meter. Karena, lebar pembebasan lahannya lebih dari 30 meter. Untuk dari Lanud sampai ke Karang Resik.