Presiden Direktur PTFI Toni Wenas mengatakan selain memproses konsentrat menjadi katoda tembaga, smelter ini akan hasilkan perak dan emas batangan.
Karena, tambah dia, ada fasilitas precious metal refinery (PMR) serta nikel, almunium, lithium dan cobalt yang merupakan bagian dari ecosystem kendaraan listrik.
”Di smelter ini akan dihasilkan tembaga. Itu salah satu bahan utama untuk ekosistem kendaraan listrik (electric vehicle ecosistem) disamping tentunya ada nikel, alumunium juga ada cobalt dan lithium,” katanya.
”Jadi ini semua adalah unsur-unsur yang sangat penting untuk industri hilirisasi dan saya sudah yakin karena presiden beberapa kali mengatakan ekosistem kendaraan listrik ini yang akan dibentuk di Indonesia,” tambah dia.
BACA JUGA: JANJI SUCI Ciro Alves untuk PERSIB: Kata-Katanya Sungguh Menyentuh Hati, Hatur Nuhun Maung Ciro
Toni berharap setelah smelter kedua PTFI berproduksi dapat menjadi stimulus bagi tumbuhnya industri hilir lainnya, khususnya berkaitan dengan ekosistem kendaraan listrik.
”Kami harapkan dengan selesianya proyek pembangunan smelter ini bisa tumbuh industri-industri yang lebih hilir lagi, terutama kaitannya dengan membangun ekosistem kendaraan listrik,” kata dia.
Pembangunan smelter di KEK JIIPE merupakan smelter kedua yang dibangun PTFI untuk mengolah dan memurnikan konsentrat hasil produksinya.
Sedangkan smelter pertama adalah PT Smelting di Kawasan PT Petrokimia Gresik.
BACA JUGA: Emang Paling Digital, Bank Mandiri Torehkan Kinerja Apik di 2022
Smelter ini merupakan smelter single line terbesar di dunia. Kapasitasnya pengolahannya hingga 1.7 juta ton.
Jika sudah beroperasi nanti, maka seluruh konsentrat produksi PTFI sudah dapat diolah dimurnikan di dalam negeri.
Saat ini konsentrat hasil produksi PT Freeport Indonesia 60% diekspor. Sisanya, 40% diolah di dalam negeri di PT Smelting, Gresik, Jawa Timur.
Konsentrat diolah menjadi katoda tembaga. Namun lumpur anodanya yang mengandung emas dan perak masih diekspor PT Smelting.
BACA JUGA: Dua Tahun BSI, Laba Tumbuh Impresif 40,68% Capai Rp 4,26 Triliun
Jika Smelter PTFI beroperasi, maka pemurnian lumpur anodanya 100% akan diolah dan dimurnikan di dalam negeri.