Yang sarjana matematika murni tadi, juga terjun ke pertanian: holtikultura. Di Blitar. Mula-mula sewa lahan orang lain. Sekarang sudah punya lahan pertanian sendiri.
Pak Thamrin Dahlan adalah salah seorang perusuh tertua. Usianya 70 tahun. Ia pensiunan polisi. Pangkat terakhirnya kolonel. Satu tingkat lebih tinggi dari pangkat Polwan istrinya. Pak Thamrin sudah menulis lebih 70 buku. Juga ribuan puisi.
Sedang perusuh termuda berumur 23 tahun. Masih semester 5. Agak telat. Selama pandemi ia istirahat kuliah. Ia juga melakukan sayembara. Sayembaranya disambut meriah: barang siapa punya kenalan wanita yang ingin nikah agar dihubungkan kepadanya.
Ada satu lagi yang juga masih bujangan. Tionghoa. Kerja di bidang real estate. Tapi ia sudah punya calon S3. Ia tidak perlu adakan sayembara.
Mengapa pilih kerja di real estate? "Saya sudah bertanya ke tiga orang suhu. Tiga-tiganya sama: hoki saya di bisnis yang terkait dengan tanah," katanya. Ia memang pernah bisnis pakaian. Gagal. Dagangan bajunya laris sekali, tapi tidak bisa jadi uang. "Ternyata pakaian itu masuk kategori kayu. Saya diramal tidak sukses di bisnis yang terkait dengan kayu," tambahnya.
Begitu total ia terjun ke bidang real estate, sampai-sampai harus belajar fengsui. Ia harus tahu rumah seperti apa, menghadap ke mana, tangganya berapa, dan di sebelah mana diletakkan pintunya.
Kini ia tidak hanya mengerti fengsui. Sudah mulai banyak yang bertanya kepadanya soal fengsui rumah konsumennya. Siapa tahu kelak ia lebih kaya karena ramalannya daripada real estatenya.
Ternyata ada satu orang ''penyelundup'' ke forum ini. Penyelundup tengah malam. Dia datang pukul 22.30, ketika semua perusuh sudah terlelap. Dia adalah Jenny Wijaya, Si pejuang sagu. Dia bilang hanya untuk ikut senam-dansa. Tapi rasanya dia juga ingin tahu sosok para perusuh yang lagi kumpul di Agrinex. Dia merasa pernah jadi korban perusuh. Yakni ketika fotonyi bersama saya diramesi agak seronok sampai foto itu diganti. Padahal hanya foto rangkulan.
Tentu ada satu topik yang dibahas dengan gelak tawa sampai air mata berderai-derai: mengapa ada satu perusuh yang batal datang. Saya pura-pura tidak mendengarnya tapi ternyata tidak berhasil menyembunyikan tawa.
Pagi-pagi, sebelum senam, saya keliling villa-villa di Agrinex. Saya ingin tahu apakah banyak ular di sekitar villa. Saya memang sudah bangun pukul 02.45: sstttt Liverpool main lawan Leicester City.
Acara Perusuh pun ditutup dengan pesta durian. Teman-teman dari PLN Banten Selatan datang membawa durian Badui. Banyak sekali.
Maka lengkaplah kegembiraan akhir tahun. Bisa menghardik duka sepanjang 2022. (*)
Komentar Pilihan Dahlan Iskan Edisi 31 Desember 2022:
Leong putu
Mungkin Mbak Pipit memang ndak kepingin kalau Pak Pry datang. Takut acara yg udah dirancang meriah, berubah kacau. Jadi dihembuskanlah kabar tidur di tenda itu. Titik berangakat diubah dan Pak Pry diibaratkan wortel dalam sup. Dia sudah tau kalau Pak Pry pastiiiiiiiiii bakal over reacted. Dan ternyata benar, Pak Pry gak datang. Acarapun lancar. Terkadang memang perlu menghilangkan satu ekor ayam ditengah kumpulan Harimau, agar tidak terjadi caos. Dan trick dari Pipit berhasil dengan gemilang. .... #edisi kompor² Wkwkwk
Amat Kasela