Durian Batu Bara telah mengorbitkan Low Tuck Kwong menjadi orang terkaya baru Indonesia.
Tiba-tiba saja Low mengalahkan orang terkaya Indonesia selama lebih 15 tahun terakhir: Keluarga Hartono, pemilik grup pabrik rokok Djarum, Kudus. Tahun 2022 ini menjadikan Low No 1 terkaya Indonesia.
Banyak media menulis: tidak diketahui siapa Low Tuck Kwong. Ada media yang sampai mewawancarai banyak pengusaha sekadar untuk menulis "Kami pun tidak tahu siapa dia".
Pembaca Disway tentu tahu siapa Low Tuck Kwong. Saya menuliskannya dalam satu seri di Disway. Yakni setelah saya dua hari bersama Low Tuck Kwong di pusat tambang batu baranya nun di pedalaman hulu Mahakam. Serial itulah yang kemudian diterbitkan dalam bentuk buku dengan judul Durian Low.
Tahun ini, kekayaan Low Tuck Kwong, naik di atas Rp 30 triliun. Hanya dalam satu tahun. Bacalah sendiri di arsip Disway –karena bukunya sudah habis terjual.
Sawit dan batu bara membuat negara menjadi punya uang: bisa membayar utang. Juga bisa memupuk cadangan devisa. Anda sudah tahu: zaman Presiden Jokowi adalah zaman cadangan devisa terbesar dalam sejarah kemerdekaan kita. Sempat mencapai USD 150 miliar.
Hilirisasi nikel juga sukses besar tahun ini. Nama Luhut B. Pandjaitan meroket. Pada awalnya dicampakkan di comberan. Kini bersinar di atas langit.
Demikian juga pengambilalihan saham Freeport. Nama Luhut berkibar-kibar.
Semua itu muaranya di pertumbuhan ekonomi. Indonesia menjadi bintang pertumbuhan ekonomi dunia tahun 2022: mencapai lebih 5 persen tahun ini.
"Perkawinan Abad Ini" telah menutup tahun 2022. Orang terkaya baru, juga menandai tahun ini. Nasib baik tetap ada di tahun buruk sekalipun. Apalagi nasib jelek. Pun seperti yang dialami Lin Che Wei. (*)
Komentar Pilihan Dahlan Iskan Edisi 29 Desember 2022: Tidak Kapok
AnalisAsalAsalan
@LP Suatu ketika di Bali, ada yang menyapa, "Ken Ken kabare, Beli Obama." Obama menjawab, "Becik-becik dogen, taiye." "Lho, sampiyan tretan dhibik? Dari Enggres Temor? Madura?" Sambil tersenyum Obama menjawab, "Nama saya Obama, Orang Bali Asal Madura." Obama KW ternyata. Hahahahaha.
Juve Zhang
Mayoritas komentator Disway orang swasta yg jauh dari Hingar bingar proyek. Anda lihat mengapa proyek besar disini selalu dimenangkan oleh BUMN dan BUMN nya rugi terus. Wkwkw. Proyek besar itu sudah " dipagari" oleh koalisi. Kontraktor swasta yg gede sudah "paham" gak bisa ikut terlibat, kadang ada satu dua yg di ajak sekedar "partisipasi" . Kadang swasta yg jaga kualitas tak minat ikut."merepotkan" prinsip GCG nya. Sebagai kuli di BUMN Tiongkok dulu kita paham tak masuk ke daerah "gelap" dan "membahayakan" bukan tak mampu kerja.
Alex Ping