Di Persib, Robby Darwis bergabung dengan Persib junior pada 1979.
Sementara pada 1983, Robby Darwis masuk tim senior Persib. Pemain yang berposisi sebagai libero itu bergabung bersama para senior Maung Bandung kala itu.
Namun siapa sangka, pemain ikonik dengan salah satu ucapannya saat akan menendang tendangan bebas itu, ”halik ku aing” atau ”biar sama saya saja itu” ini sejak kecil tidak terbayangkan menjadi kapten Persib dan kapten Timnas Indonesia.
”Saya gak kebayang jadi kapten Persib, kapten tim nasional,” ujar Robby Darwis.
Kalau cita-cita bermain untuk Persib dan tim nasional, Robby Darwis kecil memang menginginkannya.
Meski tidak terbayangkan menjadi kapten Persib dan timnas, Robby Darwis saat muda selalu berusaha bermain maksimal.
“Cuma akan berusaha kalau sewaktu-waktu ada yang mengambil. Kemudian dan juga dikasih kesempatan akan memperlihatkan bahwa saya bisa (bermain),” ujarnya.
Sejarah Robby Darwis Gabung Persib
Robby Darwis bercerita mulai berkarier profesional. Saat itu Persib dilatih Marek Jonata asal Polandia.
Marek Jonata cari pemain berpostur tinggi. Pelatih Persib keliling daerah.
Marek Jonata melihat saat itu para pemain Persib memiliki postur tubuh tidak terlalu tinggi.
Marek Jonata saat itu mencari pemain yang berpostur tinggi ke daerah-daerah di Jawa Barat, termasuk ke Lembang, tempat tinggal dan Robby Darwis bermain sepak bola.
”Marek (Jonata) mencari pemain untuk dibina,” ujar Robby Darwis.
Saat itu, kata Robby Darwis, Marek merekrut tanpa memakai agen pemain. Dia sendiri turun ke daerah-daerah.
”Saat itu, walaupun (pemain) hanya bisa nendang, kalau posturnya potensi untuk maju (berbakat), pasti pemain itu dibawa untuk ikut latihan,” ujarnya mengenang.
Bagaimana proses Persib bergabung dan direkrut oleh Marek Jonata?