RADARTASIK.COM – Saat Bersama AC Milan, Andrea Pirlo akui jadi rebutan Real Madrid, Barcelona, Chelsea dan Manchester City, tetapi semua klub besar tersebut gagal merekrutnya karena Berlusconi.
Andrea Pirlo menjadi nyawa AC Milan di lini tengah dan memenangkan dua gelar Serie A serta sepasang trofi Liga Champions sepanjang karirnya di San Siro.
Bersama AC Milan sejak tahun 2001 dan 2011, permainan Andrea Pirlo memberi warna tersendiri sepak bola saat itu, Ancelotti menempatkanya sebagai gelandang bertahan yang mengatur serangan.
Andrea Pirlo bermain sebagai “Deep-lying Playmaker” dalam formasi pohon cemara Ancelotti.
BACA JUGA:Nurul Fikri Buka Lowongan Kerja Terbaru untuk Pengajar Freelance, Penempatan Cabang di Jawa Barat
Di Italia, peran Deep-lying Playmaker Andrea Pirlo saat bersama AC Milan dikenal sebagai “regista”, pengembangan dari posisi bek tengah yang sering naik ke depan.
Deep-lying Playmaker juga dikenal sebagai “Centromediano Metodista” di Serie A, seorang metodista tak hanya bertanggung jawab atas pertahanan, tapi juga bisa mengatur serangan.
Sebagai pemain kreatif, punya kemampuan menahan bola dan umpan manja, Andrea Pirlo menjadi senjata mematikan AC Milan lewat umpan panjangnya kala itu.
Penampilan Pirlo jelas menarik banyak klub Eropa, apalagi ia membawa Italia jadi juara di Piala Dunia 2016, pada saat yang sama, AC Milan malah terkena kasus Calciopoli yang berdampak pada keikut sertaan mereka di Liga Champions.
Saat itu, Rossoneri menjadi salah satu dari lima tim yang dituduh mengatur pertandingan Serie A.
Kasus Calciopoli membuat AC Milan diragukan tetap bermain di Serie A dan Liga Champions, akibatnya, Andrea Pirlo merencanakan kepindahan ke Santiago Bernabeu.
Andrea Pirlo mengaku "sangat, sangat dekat" untuk menandatangani kontrak dengan Real Madrid dan mengadakan pembicaraan dengan Barcelona saat di asuh Pep Guardiola.
"Kami baru saja memenangkan Piala Dunia, tetapi kami tidak tahu apa yang akan terjadi,” kata Andrea Pirlo kepada FourFourTwo dikutip dari Football Italia.
"Saya sangat, sangat dekat dengan Real Madrid. Tapi kemudian kami diberi tahu bahwa Milan bisa masuk kualifikasi Liga Champions dan diterima kembali ke Serie A,” jelasnya.