Marah Dewi

Jumat 16-12-2022,05:30 WIB

Maka Karina, alumni dokter dan doktornya dari Universitas Indonesia, pilih mendapatkan sekratom dari sumber lain: yakni dari trombosit darah. Trombosit itu kalau "dicacah" akan keluar juga sekratom-nya. Sekratom dari trombosit itulah yang digunakan Karina untuk praktik PRP di kliniknya: Hayandra Jakarta.

"Mendapatkan sekratom dari trombosit jauh lebih murah," ujar Karina.

Tapi drh Yuda punya cara sendiri. Ia bisa menemukan cara murah mendapatkan sekratom lewat ''kolam sel''. Yuda menjelaskan pada saya: ia bisa memperbanyak protein-sel itu secara kultur. Tentu ini rahasia peneliti. Sekaligus ilmu tingkat tingginya.

Atau, jangan-jangan drh Yuda punya penjelasan yang berbeda. Saya pun menunggu penjelasan itu. 

Kemarin malam, selepas dimarahi Kwan Im palsu, saya dimarahi istri saya yang asli: mengapa tidak diajak ke drh Yuda. Padahal sama-sama lagi di Magelang. Sama-sama senam di Universitas Tidar.

Saya pun merasa bersalah: saya ke Kwan Im dengan membawa bunga dan mempersembahkannya. Mengapa tidak pernah memberi istri bunga. (*)

Komentar Pilihan Dahlan Iskan Edisi: 15 Desember 2022: Rifda Widi

mz arifinuz

*Hati nya teriris-iris. "Kemiskinan desa ini luar biasa parah nya." kata Rifda.# Faqir miskin dipelihara negara. UUD. Harus dijamin kebutuhan pokok nya: pangan, sehat, rumah. Berapa % faqir miskin, proletar, marhaen, yg belum tuntas dijamin negara? Kapan bisa tuntas. Tak ada lagi yg kelaparan? Tak ada lagi yg mati karena tak bisa berobat, dirawat di rumah sakit/ rumah sehat? Tak ada lagi gelandangan, tuna wisma?

Otong Sutisna

Wah.... CHD hoak, sudah 43 menit yg lalu tayang artikel ini .. padahal tadi sy liat jam 04.30 belum muncul 

DeniK

80 TAHUN cerdiknya investor Tiongkok berhasil menggusur investor Jepang di proyek kereta cepat dengan cara banting harga. Setelah menang tender baru harga aslinya di keluarkan. Yang Bungul siapa coba !

Membo Warno

Mau marah, ingat ini Kamis (bukan riya', saya hanya terus berusaha mencontoh Nabi, semampu saya). Komentator ya, tapi perusuh & 'jinak'... apa ada komen dan komentator yg masuk kualifikasi carnivora di CHD ? Pasti semua berusia "selembut" mungkin agar bisa masuk pilihan p.Dahlan. Saya pun demikian, nggak nolak bila diajak ke tempat mbak Rifda... cuci mata dan cuci mulut. Memandang mbak Rifda sambil menikmati buah tropis oouww.... pasti tiada tara. Tapi carnivora makan buah? (Maaf, ngelantur karena kurang tidur, nonton bola terus sih,....)

Leong putu

Kategori :